Semburat jingga terhampar luas di seantreo angkasa. Menyelimuti tiap-tiap awan tipis yang tengah melaju perlahan tertiup angin. Setengah mentari yang hampir tenggelam, atau sedikit lagi saja menuju gelap.
Aku menyaksikan sendiri bagaimana kilauan cahaya yang sedikit demi sedikit menghilang. Jingga yang terpapar luas itu pun dilahap malam.
Semua telah kulalui, kuterjang, kulawan atas keberanian diriku, dan tentu saja atas kehendakNya.
Terima kasih Tuhan.
Banyak sekali pelajaran yang kudapat. Perihal rindu, menunggu, hingga patah sekalipun, aku yakin semua itu Tuhan beri agar aku tetap menjadi seseorang yang tangguh.
Dan kini...,
Aku semakin bersyukur.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rajutan Kalimat Rindu
ChickLitPada setiap kata yang kurangkai dalam catatan penuh kerinduan ini, entah mengapa ada banyak sekali "kamu" di dalamnya. Bagaimana aku dapat menulis sebanyak itu pun aku tak paham. Bagaimana rindu dapat hadir dalam setiap bayang-bayangmu yang semu pun...