Kemarin aku pergi sebentar, melepaskan beragam perasaan yang telah memuakkan. Hatiku kubiarkan terbang, tanpa perlindungan.
Sekarang kutanya.
Bagaimana perasaanmu, ketika hatimu merasa tercabik-cabik kemarin, kini telah terganti dengan senandung irama cinta baru?
Bagaimana perasaan hatimu,
Ketika luka yang amat pedih kemarin, kini telah terobati dengan sosok baru yang datang menyejukkan kalbu?
Bagaimana dengan otakmu?
Masihkah memikirkan yang dulu-dulu? Atau, masih terjebak dalam sorot mata teduh itu?
Meskipun ia telah mengkhianatimu,
Masihkah kau harapkan cinta nya yang semu?
Meskipun ia telah merobek kepercayaanmu,
Masih kah kau ingin kembali dalam dekapan yang menusuk itu?
Bagaimana?
Sudah terbayang sesaknya hati yang kau biarkan hancur karena dikhianati cinta yang tak pasti kemarin?
Bagaimana?
Masihkah kau mengharapkan episode yang telah meremukkan hatimu kala itu?
Kemarin pun aku mulai membuka mataku, mulai membuka mata hatiku.
Aku tak ingin kembali jatuh.
Aku tak ingin kembali terluka.
Hingga akhirnya kutemukan jawab atas segala gundahku.
Kuputuskan untuk membuka lembaran baru, memulai episode baru, dan melupakan sesuatu yang telah berlalu...
KAMU SEDANG MEMBACA
Rajutan Kalimat Rindu
ChickLitPada setiap kata yang kurangkai dalam catatan penuh kerinduan ini, entah mengapa ada banyak sekali "kamu" di dalamnya. Bagaimana aku dapat menulis sebanyak itu pun aku tak paham. Bagaimana rindu dapat hadir dalam setiap bayang-bayangmu yang semu pun...