Kita mulai berjalan berlawanan arah. Kamu dengan tujuanmu yang baru, dan aku dengan harapku yang ingin sembuh.
Kamu mulai menjauh, begitupun dengan aku yang kian hari kian dibanjiri air mata yang tiap hari luruh.
Kita sudah tak sama, namun inginku tetaplah kamu jua.
Aku tetap bersua rindu, namun pergimu tetap tak dapat kutahan juga.
Meski pedih rasanya kisah tak semanis yang pernah diharapkan bersama.
Dulu ingin kita satu dalam tangkupan amin yang disuarakan sendu.
Kini hatiku pilu, kepergianmu telah mematahkan separuh jiwaku.
Rindu yang tak utuh.
Bolehkah tetap kutuju untukmu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Rajutan Kalimat Rindu
ChickLitPada setiap kata yang kurangkai dalam catatan penuh kerinduan ini, entah mengapa ada banyak sekali "kamu" di dalamnya. Bagaimana aku dapat menulis sebanyak itu pun aku tak paham. Bagaimana rindu dapat hadir dalam setiap bayang-bayangmu yang semu pun...