Tidak ada yang bisa mencegah seutas rindu bila sudah mulai menjalar memenuhi rongga dadamu.
Setiap hembusan napas yang dikeluarkanmu pun terasa begitu berat dan sesak. Seperti ada sesuatu yang telah menghalangi jalan keluar-masuknya udara.
Lagi-lagi masalah rindu.
Tepat di hujan yang kesekian kali pada bulan Januari ini, kutuliskan kembali serangkaian kalimat rindu yang kusimpan kemarin.
Sejuk.
Bicara rindu saat hujan turun benar-benar sedikit mengusik pikiran dan hati. Terlebih, malam ini deras sekali air yang jatuh ke bumi.
Sesak sekali, tapi....
Rasa-rasanya air matapun seperti ingin jatuh lagi. Tak bisa membayangkan betapa kehidupan yang dulu tiba-tiba saja kembali menayangkan ulang dalam pikiran.
Genangan mulai memenuhi sebagian parit. Sedang kenangan sudah hampir menenggelamkan hati. Benar-benar pahit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rajutan Kalimat Rindu
ChickLitPada setiap kata yang kurangkai dalam catatan penuh kerinduan ini, entah mengapa ada banyak sekali "kamu" di dalamnya. Bagaimana aku dapat menulis sebanyak itu pun aku tak paham. Bagaimana rindu dapat hadir dalam setiap bayang-bayangmu yang semu pun...