Benar, kurasa rindu sudah muak karena tak pernah ada jawab. Berkali-kali dibuang. Berkali-kali tak dihargai.
Untuk apa rindu lagi? Toh kamu pun memilih pergi.
Apa aku harus tersiksa sendiri?
Apa aku harus menangisinya setiap hari?
Apa rindu seberat ini?Haha. Miris.
Kamu bahkan tidak pernah peduli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rajutan Kalimat Rindu
ChickLitPada setiap kata yang kurangkai dalam catatan penuh kerinduan ini, entah mengapa ada banyak sekali "kamu" di dalamnya. Bagaimana aku dapat menulis sebanyak itu pun aku tak paham. Bagaimana rindu dapat hadir dalam setiap bayang-bayangmu yang semu pun...