My heart aches completely
every hour, every day
and only when i'm with you
the pain goes away***
"Kita lanjut ke Singapore Flyer yuuk." ucapku riang dengan senyum yang tak lepas dari wajahku. Aku ingin membuat memori bahagia untuk hari ini. Aku tidak ingin berlama-lama berada dalam suasana sendu yang kuciptakan sendiri. Bintang pun menggangguk menyanggupi keinginanku. Tidak butuh waktu lama untuk sampai di Singapore flyer.
"Nau, ganti baju kamu dulu giih. Nggak gerah pake baju itu seharian?" Ucap Bintang sambil menyodorkan satu paperbag yang ia ambil dari tas punggungnya. Aku reflek menaikkan satu alis, heran kapan Bintang membeli pakaian ini.
"Aku beli ini beberapa hari yang lalu. Memang awalnya buat oleh-oleh untuk kamu. Tapi rasanya sekarang jauh lebih berguna." Ucap Bintang sambil menyodorkan lagi paperbag itu dan segera kuterima. Kami pun pergi menuju toilet untuk mengganti pakaian mereka. Aku menyukai baju pilihan Bintang ini. Sangat cocok dan sesuai di tubuhku.
Selesai berganti pakaian kamo segera menuju tempat untuk menaiki capsule di Singapore Flyer tersebut. Aku mengernyit dalam ketika mengetahui bahwa kami tidak perlu mengantri untuk segera masuk ke dalam Singapore Flyer.
Dan netraku membola sempurna begitu memasuki salah satu capsule di Singapore Flyer.
Capsule ini hanya dinaiki oleh kami berdua. Di dalamnya telah tertata rapi meja makan dengan dua kursi lengkap dengan main course yang sudah tertata rapi di atasnya. It couldn't be....
"Seriously? Sky dinning flight?" tanyaku setengah berteriak saking aku masih belum mempercayai penglihatanku. Bintang hanya tersenyum melihat reaksiku yang sedikit berlebihan, "Bi, ini namanya buang-buang duit." lanjutku dengan nada sedikit frustasi.
Aku tidak bodoh untuk sekedar mengetahui tarif untuk sky dining di Singapore Flyer. Dan aku tidak menampik perasaan haru dan tersanjung dengan perlakuan istimewa ini. Jika aku berada pada kondisi normal, mungkin uang tersebut bukan hal besar. Namun, saat ini, aku hanya seorang pelarian dengan kondisi keuangan yang pas-pasan. Doing this kind of thing is a big waste of money! Makan siang di Sentosa dan kini makan malam di Singapore Flyer? Yang benar saja!
"Yes, this is sky dinning flight. Dan yang bayar ini semua aku, jadi kamu nggak akan buang-buang duit, Nau." Jawab Bintang cuek yang membuatku mencebik kasar.
"Bi... this is too much. Dan sepertinya aku sudah memperingatkanmu untuk...,"
"Jangan bersikap seperti ini, kamu takut." potong Bintang cepat. Aku menggeram tertahan. Lelaki di depanku ini sepertinya sangat persistent jika sudah menyangkut keinginannya sendiri. Aku merasakan Flyer ini sudah mulai berputar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You, Latte! (COMPLETED)
RomanceDan Latte buatanmu mampu mengalihkan duniaku yang kelam ~Naura Chyntia Armilda Bhaskara *** Sekuelnya Hold My Hand. Lebih berpusat kepada cerita tentang Chyntia. Cerita udah tamat dan dipublish dari Desember 2017 - Juni 2018. Dan sekarang dalam pro...