Terima kasih telah hadir di hidupku
Dan mengubah duniaku yang hanya abu-abu menjadi lebih berwarna
~ Naura C. Armilda ~🎵 Bruno Mars - Just the way you are
* * *
Setelah Papa memberi restu atas hubungan kami, seminggu kemudian keluarga Bintang datang untuk melamarku. Saat itu buncahan dalam hatiku tak terbendung lagi. Dadaku bahkan terasa sesak karena dipenuhi bunga-bunga kebahagiaan.
Dari hasil pembicaraan dua keluarga, pernikahan kami akan dilangsungkan tiga bulan lagi di Bali. Tempat pernikahan adalah permintaanku, dan tentu saja Mama akan menuruti kemauanku.
Kebahagiaan tak hanya menghinggapiku, tetapi juga Mama. Mama bahkan dengan penuh semangat mengatur persiapan pernikahanku. Sedang Papa, tetap seperti biasa —dingin dan kaku. Meski demikian semua telah berangsur membaik. Hubunganku dengan Papa dan Mama, kondisi emosi dan jiwaku cenderung stabil.
Tanpa terasa pernikahan kami akan dilaksanakan kurang dari dua minggu lagi. Untunglah semua persiapan sudah selesai dilakukan, Mama memutuskan untuk memakai wedding organizer untuk membantu persiapan pernikahan. Mama bilang ia tidak mau putrinya justru akan kewalahan dan kecapekan karena persiapan pernikahan tersebut.
Aku sendiri masih tetap bekerja di hotel milik Rava. Aku bersikeras untuk tetap bekerja di sini meski Mama sudah membujuk agar Naura bisa bekerja di perusahaan keluarga kami.
Kalau boleh jujur, aku merasa nyaman dan mencintai dunia perhotelan.agipula, Rava dengan baik hati akan memindahkanku ke salah satu cabang hotel di Jakarta, menjadi salah satu Manajer Marketing & Sales. Sedang Bang Arsa juga pada akhirnya kembali ke Jakarta dan naik jabatan menjadi Assistant General Manager. Tetap saja Bang Arsa akan jadi atasanku dan akan selalu setia dengan siksaannya. Namun, sekali lagi, aku sangat menikmati bekerja di perhotelan.
"Ra, selesai makan siang ke ruangan saya, ya. Kita bahas masalah penawaran untuk venue conference yang sempat kita bicarakan minggu lalu," ucap Bang Arsa ketika kami di lift. Aduh, yang benar saja? Aku sudah akan pergi meninggalkan hotel.
"Yaahh ... besok aja boleh nggak, pak? saya ada perlu hari ini. Sudah ngajuin ke Pak Rava dan sudah Acc," jawabku dengan santai. Aku yakin saat ini Bang Arsa ingin sekali mencekikku.
"Perlu lo palingan nggak jauh-jauh dari pacaran," cibir Bang Arsa yang disambut cengiran lebarku.
"Jomblo kagak usah iri," ucapku sambil menjulurkan lidah dan bergerak berlari kecil menjauhinya.
"Sialan lo!" umpat Bang Arsa yang selalu mati kutu kalau aku sudah menyebutkan status jomblonya. Hahahaha rasakan!
Aku segera beranjak menuju parkiran mobil. Aku harus segera menuju kafe milik Bintang yang letaknya cukup jauh dari hotel. Hari ini adalah hari ulang tahun Bintang, karenanya aku akan membuat acara surprise kecil-kecilan.
Semua persiapan sedang berlangsung. Naura pun ikut membantu mendekorasi ruangan kafe. Tak terasa waktu hampir menjelang malam. Sebentar lagi Bintang pasti pulang kerja. Aku pun berjalan cepat menuju bagian belakang kafe.
Aku sengaja meminta Gara untuk menyiapkan satu meja dan kursi hanya untuk dirinya dan Bintang yang berada di bagian belakang cafe ini.
Senyum cerah langsung terbit di wajahku begitu melihat tatanan yang sudah disiapkan karyawan kafe. Sesuai dengan keinginanku. Rasanya tidak sabar menanti waktu sore nanti. Aku juga sudah menghubungi Dyandra, Rava, Dion, Jihan dan juga teman-teman Bintang.
"Thanks ya Bang. Gue udah liat yang di dalem, dan yang ini sumpah kereeenn," ucapku begitu melihat Gara yang ada di sampingku.
"Baru kali ini ada yang beginiin Bintang, Ra. Yaaa ... walaupun fans dia banyak sih. Tapi gue yakin, dia bakal seneng banget dapet ini dari lo." jawab Gara yang membuatku reflek kembali tersenyum simpul. Ini juga pertama kali aku melakukan hal menye seperti ini, bahkan pada Rava pun tidak pernah terpikir bagiku untuk melakukan hal seperti ini. Tapi sungguh, sepertinya kini aku sudah tertular virus Bintang. Hal manis yang selalu ia persiapkan untukku sedikit banyak membuatku belajar hal yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You, Latte! (COMPLETED)
RomanceDan Latte buatanmu mampu mengalihkan duniaku yang kelam ~Naura Chyntia Armilda Bhaskara *** Sekuelnya Hold My Hand. Lebih berpusat kepada cerita tentang Chyntia. Cerita udah tamat dan dipublish dari Desember 2017 - Juni 2018. Dan sekarang dalam pro...