1.1

3.3K 480 50
                                    

"Kak Yoongi!"

Lelaki itu menoleh kaget, "Park Jimin toh?"

"Iya Kak, hehe." Dia lalu memberikan helmnya pada Yoongi yang sudah berjalan mendekat.

Tak lupa mengingatkan Yoongi untuk memasang pengaitnya sampai terdengar bunyi klik! supaya safety riding.

"Kakak ayo naik,"

"Udah dari tadi kali."

Jimin menoleh ke belakang, "Kapan naiknya? Kok nggak berasa, sumpah. Berat Kakak berapa coba?"

Akhirnya dia menyalakan motornya dan melaju ke tujuan. Alamatnya di perumahan mahal, dan itu bukan rumah Yoongi.

Ah, peduli amat. Mungkin dia ingin main ke rumah kawannya. "Lagi buru-buru nggak nih, Kak? Biar aku ngebut kalau perlu."

"Ya lumayan, sih. Tapi nggak usah ngebut. Biarin aja bayi itu merengek terus."

Bayi siapa? Yoongi udah punya anak?

"Ini bukan alamat rumah Kakak, loh. Bener kan ini tujuannya?"

"Iya, aku mau ketemu bayiku."

Yha Yoongi beneran udah punya anak?

Jimin bahkan tak pernah dengar kabarnya menikah, kapan lahirnya itu bayi? Dia ingin tanya banyak tapi bingung mulai dari mana. Akhirnya, dia berujar ragu, "Bayi Kakak? Kok aku gak tahu..."

"Bayiku udah besar, Jimin. Daripada bayi manusia, dia lebih seperti bayi anjing."

"Hah?" sumpah Jimin tak paham dengan perkataan Yoongi.

Masa anak sendiri dikatain kayak anjing?

"Sudah sampai nih, Kak." Jimin menghentikan motornya di depan rumah yang luar biasa besarnya sampai dia menganga hampir ngeces.

Ini rumah apa kebun binatang? Pagarnya aja tingginya dua kali lipat tubuhnya. Besarnya jangan ditanya lagi. Daripada itu, ia jadi kepikiran perkataan Yoongi tentang bayinya yang seperti bayi anjing.

Karena rumah ini seperti kebun binatang, apa maksudnya Yoongi itu... dia ingin mengunjungi bayi anjing? Ih Jimin pusing.

"Sebenernya mau kuikhlasin, tapi Jimin butuh uang beneran, Kak. Maaf nggak bisa balas nasi waktu itu."

"Aku nggak minta ganti juga. Nih, 20rb kan?"

"Iya..." Jimin memasukkan uangnya ke dalam dompet. "Makasih, Kak!"

Jimin sedang merapikan helm ketika gerbang pintu tiba-tiba terbuka. Gila! Bahkan membukanya otomatis, pakai teknologi canggih!

Ya iya sih, siapa juga orang yang mau buka pagar sebesar ini? Kandang singa saja kalah besar. Bisa remuk itu punggung, dibayar 10jt juga Jimin ogah kalau harus begitu.

"Kakaaaakkkk!!!"

Jimin mendongak dan terkejut.

Dia lelaki nyentrik yang menangis di warung nasi itu.

Lelaki yang diperlakukan lembut oleh Yoongi. Pantas saja dia bilang ingin bertemu bayi. Jimin sih setuju, lelaki ini tingkahnya seperti bayi. Bahkan cara menangisnya seperti bayi. Dan soal mirip dengan anjing itu... sejujurnya, Jimin juga setuju.

Wajahnya terlampau manis. Lucu. Seperti anak anjing yang dibuang lalu minta dipungut. Persis begitu kemarin.

Sekarang wajahnya juga merengut. Entah kenapa dia hari ini.

"Lama banget, sih, Kak!"

"Maaf, tadi di jalan macet." Yoongi menoleh pada Jimin, "Ya kan Jimin?"

broom broom [minv]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang