2.0

2.3K 353 20
                                    

Taehyung merasa seperti perempuan.

Walau bukan kencan, tetap saja, ini terasa seperti begitu! Jantungnya berdebar sangat keras sejak dia bangun tidur. Mengingat dia akan ada agenda pergi dengan Park Seojun tentu membuatnya senang!

Dia sangat sangat rindu lelaki yang membuatnya susah move on ini... entah seganteng apa dia sekarang. Postingan instagramnya dua minggu lalu dia terlihat ganteng dan cute dalam satu wajah.

Ah, penasaran....

Dia bahkan sengaja bolos kelas demi mempersiapkan diri. Jantungnya tidak kuat kalau terus-menerus memikirkan Seojun saat belajar. Bisa mimisan dia nanti.

Lebih baik dia mandi dan berendam dengan sabun susu dan kelopak mawar. Creambath dan mencoba gaya rambut yang bagus... sebisa mungkin tidak ada jerawat di wajahnya hari ini.

Pilihannya jatuh pada baju bahan satin warna biru gelap berkerah putih dengan garis merah dan celana jins yang tak terlalu ketat. Rambutnya yang agak panjang dia buat curly dengan alat pengeriting rambut milik sepupu jauhnya, Nancy. Bahkan wanita itu ikut bantu Taehyung mempercantik diri demi Seojun.

“Kenapa kau nangis, Nancy?”

Mereka berdua masih di dalam mobil, dan Taehyung kaget melihat sepupunya tiba-tiba menangis saat mereka baru sampai di kafe gelato.

Wanita itu menatapnya haru, “Aku melakukan tugasku dengan baik, bukan? Kau terlihat begitu indah dan luar biasa. Kau akan selalu jadi manekin terbaik dalam hidupku, Taehyung...”

“Kau harus mengurangi kelas akting, Nancy...”

“Aku bahkan tidak ada apa-apanya dibanding kau, Taehyung... Oh, sayangku... hatiku sakit dan senang. Di satu sisi aku sebal karena kau bisa mengalahkan kecantikan wanita tapi aku bangga bisa membuatmu begitu,” ia mengelap ingusnya.

“Kau tahu, Seojun pasti akan kembali ke pelukanmu, Taehyung. Hanya orang gila yang membuangmu. Sekarang waktunya kau tunjukkan siapa itu Kim Taehyung!”

Lelaki itu mengangguk, “Benar. Seojun hyung pasti sedang gegar otak saat pergi meninggalkanku.... Dia akan terkejut dan mengemis cinta padaku setelah ini.”

“Ya, Taehyung.”

“Kalau begitu aku pergi sekarang.”

“Tunggu,” Nancy meraih lengan Taehyung dan memandangnya tajam.

“Sebetulnya, sepupuku sayang, aku lebih suka kau pacaran dengan Mas Yoongi. Dia jauh lebih baik dan mengayomimu. Penyabar dan setia, tidakkah kau melihat itu?”

Sejenak Taehyung terhenyak. Terdiam karena ucapan Nancy. Bukan dia tak tahu Yoongi menyimpan rasa padanya. Itu terlalu jelas untuknya, tetapi.... dia juga tidak bisa menerima sebesar itu, sebanyak itu, setulus itu. Yoongi terlalu... sempurna?

Sampai rasanya Taehyung tak sanggup mengangkat kepalanya.

Taehyung melepas genggaman Nancy, “Aku akan chat kamu kalau sudah selesai. Tapi, kuharap Seojun yang mengantarku pulang, hahaha! Bye, Sayang!”

Kemudian dia pergi secepat kilat.

“Hah.... dasar ular, kapan dia mengerti cinta sejati, sih?!”












































;
Taehyung duduk di meja yang sudah dipesankan untuknya. Pelayan sangat baik hati untuk mengenali wajahnya dan mengantarnya ke tempat paling indah di sudut kafe gelato ini.

Seojun berkata dia akan terlambat karena ban mobilnya melindas paku dan berlubang. Ini merupakan waktu bagi Taehyung untuk pastikan dirinya terlihat menarik di mata Seojun nanti. Ugh, mendebarkan!

broom broom [minv]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang