2.2

2.2K 359 38
                                    

Jihyun meminum susunya lambat, kemudian perhatikan wajah Jimin yang sangat kacau dan tidak enak dipandang. "Terjadi sesuatu?"

"Aku tidak bisa tidur,"

"Kenapa?"

Belum dijawab, Taehyung masuk ke dapur dengan senyuman. Rambutnya basah habis dikeramas. Dia memakai kaus longgar yang sudah usang, milik Jimin.

Sebetulnya semua benda yang dipakainya sekarang adalah milik teman barunya ini. Tadi sempat ada perdebatan soal celana dalam.

Taehyung malu kalau harus pakai celana dalamnya tapi tak mungkin dia biarkan penisnya bergelantungan.... jadi, apa boleh buat.

"Sedang bicara serius, ya?" Taehyung duduk. "Aku mengganggu?"

Jihyun menggeleng dan tersenyum. Memberikan sepiring roti bakar dan selai kacang untuk Taehyung. "Maaf tapi aku alergi kacang,"

"Makan saja punyaku, hanya orang bodoh yang alergi cokelat." Jimin memberikan potongan roti miliknya untuk Taehyung.

Lelaki itu tersenyum dan makan roti bakar selai cokelat. Rasanya sangat sangat biasa, tapi entah kenapa tetap terasa enak. "Kapan kau mau pulang?"

"Kau tidak suka aku lama-lama disini, ya?"

"Bukan begitu. Apa Ibumu tidak mencari? Bagaimana dengan Kak Yoongi?"

Taehyung merengut, "Ayah dan Ibuku sibuk jadi hanya datang saat Natal dan Paskah. Nenekku terlalu tua untuk mengecek hape jadi biarkan saja beliau tidur. Kalau soal Kak Yoongi,,, dia sudah menghubungiku karena Nancy melaporkan ini."

Dia menggeram kesal. Sepupu itu memang ember sekali! "Dan dia tidak marah saat aku bilang tidur disini. Kalian punya hubungan baik saat sekolah, ya."

"Kami memang cukup sering hang out bersama."

"Oh, begitu rupanya."

Jihyun menarik jemari Taehyung, "Hyung yang cantik, ketika aku membuka mata pagi ini aku tak menemukan engkau. Kenapa pergi? Katanya nyaman tidur denganku..."

"Seorang peri menggendongku dan tiba-tiba aku terbangun di kamar lain."

Jimin terbatuk karena ucapan itu. Memangnya dia peri? Dasar aneh.

"Tapi, hyung tidur nyenyak?"

"Iya, tak usah khawatir." Taehyung menoleh pada Jimin. "Kamu mempunyai kantung mata. Kau juga bangun duluan, apa aku mengganggu?"

Jihyun membuka mulut, "Dia berkata semalaman tidak tidur."

"Oh ya?"

"Kau memelukku terlalu erat dan kau bernapas di leherku. Itu agak.... sebetulnya, sangat sangat membuatku tak nyaman." Jimin menggaruk tengkuknya canggung.

Dia tadinya tak ingin mengungkit ini tapi sudah terlanjur. Ia mendapati Taehyung salah tingkah dan merasa sedih. Oh, wajah itu... "T-Tapi, ya... tidak apa, kok. Mungkin kita hanya tidak cocok menjadi teman kamar."

Taehyung memajukan bibirnya, "Kalau gitu aku harus cepat pulang."

"U-Uhm... ya, kalau begitu maumu."























































;
Nancy sedang menyiram tanaman ketika Taehyung membuka pagar rumahnya. Wanita itu menoleh kaget dan berlari menghampiri sepupunya.

"Kenapa tidak menghubungiku? Aku bisa jemput pakai mobil. Dan kemana Seojun, kenapa dia tidak mengantarmu kemari?"

broom broom [minv]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang