3.2

2K 347 94
                                    

Kalau dulu Taehyung pernah menghindari Jimin, sekarang dia yang kelimpungan karena gantian Jimin yang (sepertinya) menghindari dia. Pesannya dibalas sangaaaat lama, dan tidak lagi menjawab telpon. Taehyung merasa sedih dan bingung karena tidak mengerti kenapa Jimin melakukannya.

Dia tidak tahu apa yang terjadi.

Dia berusaha mengaitkan banyak hal, dan sebelum Jimin menghindarinya, ia hanya ingat soal Jimin menyelamatkannya dari anak laki-laki mesum. Sampai akhirnya Taehyung berpikir, mungkin karena itu Jimin menjauh.

Apa akhirnya Jimin mulai paham kalau dirinya lemah dan.... gay?

Normalnya anak laki-laki akan menonjok orang mesum seperti itu. Seperti yang Jimin lakukan, tapi dia hanya diam ketakutan dan seakan menikmati apa yang mereka lakukan pada tubuhnya.

Mungkin Jimin akhirnya menangkap sinyal kalau Taehyung itu... menyukai laki-laki.

Tapi,, ah.. masa, sih?

Kalau bukan dari sana, dari mana lagi kan?

Taehyung menghela napasnya berat. Juhyeon benar soal drama percintaan. Menyukai seseorang bukan hanya tentang senang-senang, tapi juga soal siap untuk merasa sakit. Perlu diakui kalau dia mungkin sudah menyukai Jimin secara tulus. Dan karena Jimin menjauh, dia merasa begitu kesal dan sedih.

Baby,”

Mata Taehyung melirik kesal, “Apa-apaan panggilan itu?!”

“Cause you’re cute like a baby,”

“Fuck.”

“Sssssh,” Kris mencubit bibir Taehyung dan terkekeh. “Anak cantik gak boleh ngomong kasar.”

Taehyung meninju perut Kris, “Diam!”

“Kamu sudah membukanya?”

“Apa?”

“Sudah maafkan aku?”

Dahinya mengerut kesal, “Ngomong apaan, sih?!”

“Aku mengirimkan sesuatu untukmu. Sebagai permohonan maaf karena selalu mengganggu, kurasa kamu sudah menerimanya. Kau suka hadiahnya?”

“.....jadi?”

Itu dari Kris? Sial. Dia memang belum membuka paket yang dibawa Jimin malam itu. Sibuk dengan tugasnya sampai ketiduran dan ia hanya meletakkannya di meja belajar. Malas dibuka karena dia juga tidak tahu itu dari siapa. Ternyata dari cowok brengsek ini, tahu begitu langsung dibuang aja!

Kris tersenyum tipis, “Belum dilihat ya?”

“Gak perlu. Akan kusuruh pembantu membuangnya.”

“Nyesal loh nanti.”

“Gak bakal!”

“Itu lukisan yang dulu kamu buat untukku.”

Taehyung mengepalkan tangan, menatap Kris tajam menahan marah. “Apalagi itu! Nanti akan kubakar di depan mataku! Sampai jadi abu, dan akan kukembalikan padamu dalam sebuah toples! Berhenti lakukan hal menyebalkan, aku tak suka!”

“Kupikir kamu suka itu,”

“Aku sudah bilang kalau aku ingin melupakan semuanya.”

“Tapi aku tak bisa,”

“Deritamu.”

Tanpa pedulikan Kris yang menyerukan namanya, Taehyung berbalik pergi dengan wajah merah. Kesal dan malu dengan perlakuan lelaki itu.

Brengsek memang, seharusnya dia tidak pernah berurusan dengan Kris. Tangannya terkepal kuat sampai buku jarinya memutih. Matanya berkabut tangan tangis dan dadanya terasa sakit sekali.









































































broom broom [minv]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang