Percakapan singkat dan tak jelas kala itu membawa Jimin dan Taehyung pada obrolan-obrolan lainnya yang nyeleneh dan menyenangkan.
Tidak tahu awalnya bagaimana, hingga tiba-tiba ada sekelibat rasa nyaman di dalam ruang obrolan mereka. Walau hanya sepintas, tak jelas arahnya kemana, tapi sangat mendebarkan.
Jujur saja, bagi Taehyung dan Jimin, waktu-waktu mengirim pesan itu sangat menyenangkan dan sangat dirindukan untuk kembali bertukar pikiran. Mereka terbatas pada jadwal yang berbeda.
“Heh, sekali lagi main hape, beneran kuambil baksomu ini!”
Daniel menggerutu. Siang yang terik ini mereka pilih untuk makan bakso di dekat kampus yang terkenal enak dan murah.
Daniel sangat tergoda dengan bakso telur yang dipesan Jimin, tapi lelaki di hadapannya itu malah sibuk pandangi ponsel sejak tadi. Mungkin tidak akan sadar kalau Daniel mencurinya sejak awal.
“Beli sendiri sana kalau emang masih laper.”
“Keburu dingin baksonya, sayang tau.”
Jimin mencibir dan mulai makan baksonya. Daniel manyun dan pilih habiskan es tehnya pelan sambil menatapnya curiga, “Nungguin chat dari siapa, sih?”
“Taehyung.”
“Heeee????” Daniel tersedak. “Tuh, kan apa kubilang! Kamu itu beneran serius mau PDKT sama Princess, kan? Sampai nungguin chat aja kayak gitu,”
“Aku hanya balas pesannya saja. Dia duluan kok yang chat,”
“Mana ada Princess chat duluan sama siput kayak kamu.”
Jimin mengernyitkan dahi, kesal dengan ucapan barusan. “Dia juga manusia, ya. Bukan Dewa atau malaikat jadi itu biasa saja kalau kirim pesan padaku. Toh obrolan kami biasa aja, tidak menjurus. Seputar kehidupan dan kesukaan masing-masing. Kadang curhat tentang kuliah, kau jangan bikin gosip.”
“Santai dong,”
“Makanya jangan suka ambil pemikiran sendiri.”
“Habisnya, capek aku lihat kau sendirian terus. Kau sesekali butuh dicerahkan rasa menyukai seseorang. Bukan soal uang saja, Jimin. kau juga pantas kok mencintai seseorang, siapa pun itu. Aku hanya senang kau dekat dengan orang lain, yang secantik itu... Oh, betapa beruntungnya kau.”
Jimin menggeleng, “Kau tidak jelas.”
“Tapi kau suka sama dia, kan?”
“Taehyung? tidak... kami hanya teman ngobrol biasa.”
“Ihhh! Jawab dengan hati nurani, dong. Atau gini deh, sebagai teman yang sudah saling mengenal dan bertukar chat, kamu suka Taehyung, kan?”
Lama Jimin menjawab, “Lumayan.”
;
Jimin menghentikan motornya, meneguk air mineral dan mendesah capek. Hari ini benar-benar panas! Walau begitu, ia dapat banyak penumpang hari ini.Lumayan, ia teringat pada Jihyun yang sepatunya sudah rusak dan usang. Dia akan belikan satu yang bagus dan tahan lama.
Ada pesan masuk bertubi-tubi ketika ia merenung sejenak.
Kim Taehyung || Park Jimin
Maaf! Tadi aku ada kuis dadakan.
Dan aku dikejar anjing gila, apa kau marah?
Kau tidak menunggu pesan ini, bukan? Maaf lama membalas ini.
Halo? Apa perlu aku menelpon sekarang?
KAMU SEDANG MEMBACA
broom broom [minv]
FanfictionKebayang nggak bagaimana Jimin mengendarai motornya dan menjemput kamu? Siap antar kamu kemana pun mau dan memperlakukanmu seperti Yang Mulia? Tapi, bayar ya?