⚽ SATU ⚽

8.2K 435 46
                                    

Lapangan Kota Barat tengah ramai-ramainya oleh beberapa official dan management dari klub dengan fanbase terbesar di Indonesia. Klub yang dijuluki Maung Bandung. Mereka sedang mencari talenta muda di luar dari Diklat Persib atau di luar dari putra daerah Bandung. Persib Bandung telah berkomitmen untuk mengembangkan, ikut mencari bibit muda potensial di Indonesia sebagai salah satu wujud bangkitnya sepakbola di Indonesia. Meski sejujurnya, tahun ini tahunnya sepakbola Indonesia terseok-seok.

Persib Bandung membawa beberapa pemain utamanya untuk sama-sama melihat bakat-bakat yang ada di Surakarta. Kota yang sering kali disebut-sebut paling nyaman untuk ditinggali, kota yang bisa saja disebut Solo atau kota yang biasa dikenal dengan The Spirit of Java. Budaya pun masih dijunjung tinggi di sini, budaya yang bisa kita lihat di beberapa titik wisata.

"Kak, jangan gugup dong! Ingat ya, kesempatan tidak akan datang dua kali!" Gadis remaja itu tengah membakar kayu yang basah.

"Berisik kamu, Dik!" Meremas-remas tangannya sendiri. Seorang laki-laki dengan jersey bolanya yang berwarna biru, sepatu Nike tipe terbaru, kaos kaki putih biru yang tinggi, cukup safety.

Sejujurnya dia tak hanya khawatir soal seleksi, dia juga berpikir sejauh mana karirnya nanti. Toh sepakbola Indonesia tengah mati suri karena adanya sanksi FIFA. Ah, baginya selama apa dia bisa bermain, dia hanya ingin membahagiakan Adik Kecilnya.

Sementara gadis remaja itu hanya bisa memanyunkan bibirnya beberapa inchi. Dia sudah menyerah untuk membakar kayu yang basah, dia butuh minyak tanah namun sekarang sudah langka kiranya. Atau ia yang tak punya inisiatif untuk mendapatkan minyak tanah itu.

"Bagi para peserta, silahkan merapat dan berbaris di sisi timur. Sekali lagi, bagi para peserta seleksi Persib U-21 silahkan merapat dan berbaris di sisi timur lapangan," telah bersuara dengan magaphone berwarna putihnya.

Febri, laki-laki menjelang 18 tahun yang berniat mengikuti seleksi pada klub yang menjadi impian banyak orang di Indonesia. Klub yang disebut-sebut terkaya di Indonesia, klub yang pernah mewakili Indonesia pada turnamen AFC Cup. Febri menatap dalam Adik semata wayangnya.

Almaira, Adik perempuan Febri itu hanya mengangguk kecil. Menggenggam tangan Kakak-nya dan tersenyum lebar.

Mengangguk. "Doakan Kakak ya?" Sebelum ia berlari penuh semangat ke sisi timur lapangan Kota Barat.

"Siap, Kakak!" Memberikan hormat dan memasang wajah lucu, padahal Febri sudah tidak melihatnya lagi. Ia tersenyum di bawah terik mentari yang kian menyakitkan bagi tubuhnya.

Alma, begitu sapaan akrabnya, berjalan jauh mendekati pohon kecil di tepian lapangan. Mencari tempat aman bagi tubuhnya pun tak ingin membuat sang Kakak khawatir. Ini adalah momen penting sekaligus langka, Alma tak ingin merusaknya hanya dengan kesalahan kecil yang dia sengaja.

Puluhan anak berbaris rapi, termasuk Febri yang sesekali mencari Adiknya. Entah karena dia sedang gugup atau mengkhawatirkan kondisi Adiknya. Beberapa hari ini, Alma tak memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Itu sebabnya Febri selalu mengkhawatirkan Adik perempuannya yang cantik itu.

Sesekali Alma melambai dan mengepalkan tangannya memberi semangat, dia tahu tinggal tersisa dirinya untuk memberi semangat pada Sang Kakak. Mama dan Papa-nya tengah sibuk dengan urusan bisnis, bukan sebab orang tua tidak peduli, namun ada satu dua materi yang harus mereka penuhi.

Pelatih utama Persib Bandung senior maupun Persib U-21, Direktur Utama PT Persib Bandung Bermartabat pun ikut hadir. Bergantian mereka memberikan sambutannya, memberikan arahan untuk memulai jalannya seleksi di pagi menjelang siang ini.

Panas sekali, entah hanya di Surakarta atau seluruh wilayah di Indonesia mengalami fenomena ini. Semakin hari, panas yang dirasakan masyarakat Surakarta semakin menyengat, menghitamkan kulit yang telah legam, mungkin Putri Solo akan membutuhkan banyak bedak jika kulitnya menghitam.

Sayap GarudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang