⚽ SEMBILAN ⚽

2.3K 218 3
                                    

Semua pemain Persib U-21 dikumpulkan setelah laga melawan Sriwijaya U-21 dan Alhamdulillah meraih 3 point. Entah untuk evaluasi atau untuk apa tapi coach bilang ada hal yang sangat serius yang harus disampaikan.

Pemain dikumpulkan di mess Persib bersama dengan beberapa orang penting dari Persib Senior, ada Pak Umuh juga Coach Djanur, ada pula Kang Jupe yang datang dengan Kang Atep lima menit yang lalu. Sesekali Kang Atep mengangkat jempolnya pada Febri, tapi dia tidak tahu apa maksudnya.

Sementara di halaman depan, Alma tengah menunggu Febri menyelesaikan segala urusan dan pulang bersama. Malam sudah menjelang sejujurnya, purnama malam kota Bandung pun sudah terlihat dari ujung  timur, tadi berganti dengan senja.

"Selamat malam," sapa Coach Djanur dengan wajah tegasnya.

"Selamat malam," jawab semua orang serempak.

Coach Djanur menyisir seluruh pemain, satu persatu dari yang paling ujung kanan hingga ujung kiri. Beliau tak tersenyum sama sekali, hanya menampakkan wajah seriusnya.

"Selamat untuk tiga point pertama kalian, semoga tetap menjaga asa untuk melaju ke semifinal dan final turnamen U-21," kalimat pertama dari Coach Djanur yang disambut bangga juga penuh pengharapan oleh yang mendengarkan. "Tugas kalian ke depan semakin berat, sebab PS TNI U-21 juga telah memenangkan pertandingan bersama dengan Borneo FC U-21. Sementara kalian berada di peringkat 2 dan hanya selisih gol dengan Sriwijaya FC U-21 yang berada di peringkat ke 3."

Semua orang mengangguk, jelas semua orang tahu. Karena kemarin sempat kalah dari PS TNI U-21. Semangat militan mereka yang tak kenal menyerah, fisik yang luar biasa menjadi kekuatan utama. Tapi Persib tak pernah kalah hebat sebab bola terkadang juga tentang keberuntungan. Percaya atau tidak, sepak bola itu bicara banyak hal. Dari mulai perbedaan, kebersamaan, filosofi, keberuntungan, taktik dan semua hal bahkan ada doa di sana.

"Terlepas dari beban yang kalian bawa, beban yang kalian pikul, keberhasilan selalu datang karena sebuah proses. Nikmati dan jalani saja, semoga kita ada kesempatan untuk tetap membawa asa ke semifinal atau bahkan final turnamen U-21."

"Aamiin," semua orang menyerukan hal yang sama. Semoga Allah tetap meridhoi mereka, menang tanpa merendahkan.

"Selanjutnya dikumpulkannya kalian bersama dengan kami di sini adalah guna membubarkan tim kalian," canda Coach Djanur yang berhasil membuat semua orang melotot. "Kalian ini tegang sekali masalahnya. Maksudnya, kami akan menarik beberapa orang dari tim kalian untuk bergabung bersama kami. Pantauan kami selama hari pertama latihan sampai pertandingan terakhir kalian hari ini telah membuahkan beberapa nama untuk masuk ke dalam tim."

Semua orang saling memandang satu sama lain dan bertanya siapa. Sementara itu Kang Jupe tersenyum pada Febri dengan kode yang sulit sekali dia mengerti.

"Selanjutnya biar kapten kesebelasan Maung Bandung yang menyampaikan siapa namanya. Saya yakin kalian sudah lelah dan ingin segera beristirahat, maka saya tak akan bicara panjang kali lebar apalagi kali tinggi."

Persib U-21 tersenyum, tak terkecuali Febri.

Sekarang giliran Kang Jupe yang langsung menebar senyum manisnya. Setuju atau tidak, Ahmad Jufriyanto punya senyum yang manis. Yang setuju angkat tangan.

Febri membalas senyum meskipun senyum Jupe jelas bukan hanya untuk dia. Tapi untuk semua yang hadir di sini.

"Aduh, Bow, jantung saya mau copot," bisik Henhen yang memang selalu berdiri di belakang Febri setiap kali berbaris.

"Sama," balas Zola padahal seharusnya Febri yang menjawab. Dan mereka selalu berdekatan ketika berbaris.

Kang Jupe diam cukup lama sambil terus melirik ke arah Febri dan 2 temannya. Cukup lama sampai jantung 3 pemuda itu ingin enyah dari tempatnya.

Sayap GarudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang