⚽ DUA PULUH ⚽

2.2K 181 4
                                    

Sejak Febri mengakui dia jatuh cinta dengan Milan di siang menjelang sore kala itu, dia tak pernah mau menghubungi Milan. Bukan apa-apa, dia hanya tak bisa mengganggu perempuan yang sudah punya pacar. Tapi tak tahan rasanya sehari saja tidak menghubungi Milan. Ah, tapi dia harus fokus pada Alma. Masalah perasannya bisa nanti saja.

Pekan pertama liga 1 sudah dimulai, regulasi dimainkannya pemain under 23 masih menjadi polemik tapi federasi tetap tak mau mencabut regulasi itu hingga kick off laga pertama liga 1 2017 telah dimulai. Sekarang mungkin banyak yang mencaci, tapi di masa depan ketika dipikirkan secara rasional, regulasi itu berguna bagi regenerasi. Sebab pertandingan tak hanya soal senior tapi junior juga butuh jam terbang dan pengamalan bersama pemain senior.

Milan dan Alma duduk di tepi ranjang pesakitan. Milan tetap tak berangkat ke stadion dengan alasan Alma tidak berangkat ke sana juga. Tak enak jika dia ke stadion tapi Alma merasakan sakit di sini.

Di stadion, Febri tengah bersiap untuk memulai laga, seperti biasa ketika semangatnya semacam digugah oleh para Bobotoh yang datang dan bernyanyi tanpa kata lelah.

Kali ini melawan PS Barito Putera, klub yang memiliki centerback berkelas. Centerback muda syarat pengalaman, Hansamu Yama. Pemain jebolan Timnas U-19 asuhan Indra Sjafri itu sudah pernah bergabung dengan Timnas Senior di Piala AFF tahun 2016 di bawah asuhan Alfred Riedl, dia bahkan mencetak gol setelah mendapat bully-an keras dari para nitijen karena mencederai Irfan Bachdim tanpa sengaja pada sesi training center. Tapi Yama bisa menunjukkan kelasnya dengan mencetak gol.

Sejujurnya, Hansamu Yama adalah salah satu pemain yang dia idolakan di sisi centerback. Bukan hanya dari segi permainannya menjaga lini pertahanan tapi juga soal etika dan kepemimpinannya menjadi seorang captain dalam beberapa kali kesempatan laga Timnas.

Meski sisi tengah pertahanan bagus, tapi Febri yakin bisa menembus pertahanan itu tetap dari sisinya, sisi kiri. Toh yang dijaga Yama itu tengah, tak akan sering duel dengan Febri di sisi kiri. Apa pula yang perlu dikhawatirkan. Tunggu, ada Gavin Kwan Adsit yang mungkin akan selalu bertemu dengannya di sisi kanan pertahanan Barito Putera.

"Gavin tuh, takles-nya sering kali bersih dan biasa overlap," kata Henhen di sela sesi foto.

Febri mengangguk. "Sepertinya aku harus bisa transisi cepat dari menyerang dan ikut bertahan.  Gavin juga punya kecepatan untuk melakukan serangan balik kan? Dia juga bisa main di gelandang masalahnya."

"Bener, bisa lah di atasi."

Febri mengangguk lagi lantas berada di posisinya dan peluit wasit telah berbunyi.

Persib tampil dominan di 20 menit babak pertama, serangan dari sisi Febri telah berhasil membuat kiper Aditya Harlan melakukan safe berulang kali. Namun berulang kali juga serangannya mampu dimentahkan oleh Gavin dan membuat Persib mendapat sepak pojok ataupun lemparan ke dalam. Benar kata Henhen, takles-nya bersih.

Serangan balik cepat dimulai kala Gavin benar-benar overlap dari tempatnya. Meninggalkan lini pertahanan untuk menyerang dari sisi kiri pertahanan Persib. Dan memaksa Kang Natsir terbang untuk meninju bola.

Intensitas serangan kedua tim di menit-menit akhir hampir berimbang. Dan hingga babak pertama usai, laga masih dengan angka 0-0.

Di rumah sakit.

"Gavin keren bener ya jaga Febrinya, Yama juga masih aja bisa mentahin umpan dari Febri. Aditya Harlan juga kenapa itu tangan selalu bisa menjaga gawangnya," komentar Milan saat televisi di depannya tengah sibuk mengiklankan sponsor utama liga 1.

Alma mengangguk-angguk. "Jika boleh meramal, Alma ramal Gavin dan Hansamu Yama dipanggil Luis Milla, Teh."

Milan mengangguk juga. "Setuju, ya walaupun Luis Milla belum melihat laga ini tapi jika mereka tampil konsisten di laga berikutnya bukan tidak mungkin Luis Milla memanggil mereka."

Sayap GarudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang