⚽ DUA PULUH SEMBILAN ⚽

2.3K 197 7
                                    

Sudah satu Minggu berlangsung sejak Febri membuat Milan menangis. Dia menghilang bak ditelan bumi dan menciptakan badai dalam keseharian seorang Febri. Laki-laki dengan senyum manis dan kulit yang mulai menghitam itu merasa bersalah pada Milan, mengenai perkataannya yang mungkin terlalu menyakitkan.

Malam di hari itu, Alma bilang, "Kakak terlalu keras pada Teh Milan. Kak Febri hanya peduli pada perasaan Kakak sendiri tanpa memikirkan perasaan Teh Milan. Setiap orang datang dengan kondisinya masing-masing, Kak. Dalam hal ini, kondisi Kakak adalah lebih mengerti Alma daripada Teh Milan, wajar jika Kakak bisa lebih bersikap sempurna pada Alma. Tapi kan Teh Milan hadir baru-baru saja, wajar jika dia belum begitu sempurna dalam bersikap. Sebab Allah SWT menciptakan manusia dengan kondisinya masing-masing, apakah pantas kita yang hanya seonggok daging dengan nyawa ini saling menyalahkan dan menghakimi?"

Febri terus mengilhami kalimat Alma kala itu, hingga dua hari terakhir dia benar-benar merasa bersalah. Karena manusia diciptakan dengan kondisinya masing-masing, maka tidak ada manusia yang sangat sesuai dengan pikiran kita dan apa yang kita harapkan. Pasti ada perbedaan. Dan karena perbedaan kondisi itu, dinyatakan bahwa manusia tidak ada yang sempurna.

Alma benar, dia memang selalu lebih bisa berpikir jernih dan dewasa ketimbang siapapun. Dia selalu berpikir panjang dan realistis terhadap kehidupan. Dia juga yang lebih mengerti tentang ibadah dan ridho Tuhan.

Di ruang ganti, pikiran-pikiran itu cukup mengganggu. Iya, laga antara Persib Bandung melawan PS TNI yang mungkin kelak akan berganti nama, akan segera berlangsung di stadion GBLA. Dan Febri tengah bersiap untuk segera masuk stadion.

Laga kali ini kembali di pantau oleh pelatih Timnas U-23, Coach Milla. Kabar yang santer terdengar karena beliau ingin melihat perkembangan pemain-pemain hasil seleksinya. Maksudnya, pemain yang dipanggil untuk seleksi perdana kala itu. Memang belum ada hasil pasti siapa pemain yang lolos seleksi.

Ini sudah pekan ke 7 perhelatan liga tertinggi di Indonesia dimulai, dan Persib, dengan sangat berat hati sesuai kenyataan di luar harapan dan gadang-gadang yang dikumandangkan. Sederet pemain bintang dirasa gagal di musim pertama, hadirnya Essien dengan bursa transfer yang cukup mahal belum menunjukkan performa terbaiknya. Dalam 6 laga, Persib hanya menang 1 kali, 1 kali kalah dan 4 kali imbang.

Cukup banyak suporter yang akhirnya kecewa, memilih bungkam di lapangan dan membuat spanduk-spanduk berisi tuntutan. Rasanya cukup keras liga Indonesia bahkan diawal musim. Atau memang semua liga di dunia semacam itu, bahkan di Premier League mungkin juga semacam itu. Ah, tapi rasanya tidak begitu.

Lima menit kemudian pemain sudah ada di dalam lapangan, sudah bersiap menunjukan taringnya masing-masing.

Febri sempat berbincang dengan Andy ketika saling menjabat tangan sebelum pertandingan dimulai. Hanya soal Alma dan saling memberi semangat. Iya, Andy Setyo adalah pemain belakang PS TNI.

"Apa kabar Alma, Feb?" Tanya Andy sedikit berbisik.

"Alhamdulillah, semakin baik, doanya ya?"

Yang dikatakan memang benar, Alma sudah pulang dari rumah sakit dan sudah semakin membaik. Berkat beberapa obat dan terapi yang menyakitkan. Semakin kuat meski tetap menggerogoti habis tubuhnya.

Andy mengangguk. "Semangat, ditonton Coach Milla itu," menunjuk bangku VVIP.

"Iya, tunjukkan skill bertahanmu, tapi jangan sadis-sadis ya?"

Andy tertawa lalu mereka menempatkan diri ke posisinya masing-masing. Mereka boleh saja bertemu di seleksi perdana Timnas U-23 tapi saat ini, rivalitas tengah berlangsung 90 menit. Hanya 90 menit dan tambahan waktu.

Sayap GarudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang