⚽ DUA PULUH SATU ⚽

2.2K 192 0
                                    

Laga Persib Bandung vs Bhayangkara FC menjadi laga pertama yang ditonton oleh Luis Milla dan Tim pelatih Timnas U-23. Bertempat di stadion GBLA dengan puluhan ribu suporter yang berhasil membuat pelatih baru Timnas Indonesia terkagum-kagum. Mungkin tidak ada atmosfer seekstrim ini di Eropa.

Di dampingi translator Bayu Eka Sari, Asisten Pelatih, Bima sakti dan juga pelatih kiper pun tak pula pelatih fisik, Luis Milla duduk di tribun VVIP. Febri sempat melihat kala timnya baru saja masuk. Dia sungguh berharap bisa masuk ke dalam skuad Luis Milla untuk berbagai ajang. Sebagai wujud dia bisa meraih mimpinya juga mimpi Alma.

"Grogi gua," bisik Zola ketika tim baru saja selesai bersalaman dengan wasit dan tim lawan.

"Sama," jawab Febri singkat.

Kang Jupe mendekat, merangkul Febri dari belakang. "Ingat Alma, tampilkan yang terbaik," bisiknya di telinga kanan Febri. Kemudian menepuk bahu Febri dua kali untuk memberi semangat.

Febri mengangguk. "Nuhun, Capt."

Laga dimulai, wasit telah meniup peluitnya.  Kali ini pelatih memutuskan untuk menempatkan Febri di sisi kanan. Dia memang bisa saja bermain di kanan dan kiri, terkadang dalam satu pertandingan bisa main kanan kemudian di kiri. Kaki kanan dan kirinya pun bagus.

Persib masih memulai serangan dari sayap kanan, dimana Febri sekarang meliak-liuk mengelabuhi bek lawan di pertahanan Bhayangkara FC pada menit ke 10. Memang Persib langsung tampil menyerang dengan transisi bertahan yang tak kalah baik. Persib jelas sadar dengan duet Paulo Sergio dengan Ilija Spasojevic di lini serang Bhayangkara FC.

Sementara di tribun VVIP Luis Milla telah memegang catatan kecilnya, sembari terus berdiskusi dengan jajaran pelatih timnas yang lain. Dan Bobotoh tak pernah lelah menyanyikan chants dukungannya bagi tim.

Zola di lini tengah pun tak kalah tampil gemilang dengan rekan seangkatannya Febri Hariyadi. Dia mungkin juga punya asa bermain di Timnas U-23 di bawah asuhan Luis Milla nantinya.

Semua pemain muda tengah menunjukkan kemampuannya memang. Tak terkecuali Putu Gede Juni Antara di kubu Bhayangkara FC. Polisi dengan pangkat Birpda atau Bigradir Polisi Dua itu tampil apik menjaga pertahanan dari sisi kanan dan juga melakukan overlap guna membantu serangan. Mantan bek kanan timnas U-19 besutan Indra Sjafri itu memang semakin hari semakin baik dalam bertahan maupun membantu serangan.

Hargianto yang baru saja dipanggil pulang dari Persija setelah dipinjamkan pada musim lalu juga tampil apik di lini tengah, mematahkan serangan dan mengirim umpan dari lapangan tengah. Dia juga polisi dengan pangkat yang sama, satu letting dengan Putu Gede. Belum lagi Evan Dimas yang masih ada di Bhayangkara FC jelas tampil selalu apik, belum ada yang mengalahkan baiknya umpan-umpan alur serangan darinya sampai menit ke 38.

Persib terus tampil menyerang, bahkan memiliki banyak peluang tanpa finishing touch yang bagus. Maka hasilnya masih nol. Tapi di menit ke 41 Bhayangkara FC lewat overlap Putu Gede mampu mengirim umpan di depan kotak pinalti, maka terjadilah gol melalui sundulan kepala Paulo Sergio.

Dengan hasil itu, sementara waktu Persib tertinggal 1 : 0 dari Bhayangkara FC. Klub dengan sekian banyak anggota Polri. Tapi tenang, yang namanya comeback itu selalu ada. Asal kita tak pernah kehilangan semangat militan seperti PS TNI yang tak pernah kehilangan semangat juang dan militannya.

Menjelang peluit akhir babak pertama dibunyikan. Febri merangsek ke dalam jantung pertahanan Bhayangkara FC melalui sisi kiri, dia telah bertukar posisi dan berhasil mengelabui Putu Gede dengan skill individunya. Mengirim umpan dan disambut oleh kaki kiri Shohei Matsunaga.

Maka menit ke 45:56, skor berubah menjadi 1 sama. Hingga peluit akhir babak pertama masih imbang.

Di rumah Febri di kawasan Gedebage. Alma duduk terdiam di depan televisi bersama Pak Ujang, tanpa Milan sebab Milan masih terlalu banyak tugas kampus. Akhir-akhir ini tak sempat main ke rumah Alma, dia juga masih cukup kesal dengan sikap Febri yang seringkali aneh, labil, tanpa kepastian padanya.

Sayap GarudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang