⚽ ENAM ⚽

2.5K 247 14
                                    

Setelah latihan yang cukup panjang, persiapan yang matang  dan sempat uji coba ringan. Laga perdana Persib U-21 adalah melawan PS TNI, klub yang baru berdiri berapa bulan yang lalu. Klub dari instansi Tentara Nasional Indonesia itu telah mengakuisisi Persiram Raja Ampat secara resmi.

Banyak yang mencemooh sebab untuk apa tentara main bola, lebih baik perang saja, lebih baik jaga negara saja atau masih banyak lagi. Bagi Febri dan Alma, dalam diskusi beberapa hari yang lalu, mereka yang mengatakan itu adalah orang buta yang tidak mengerti apa-apa.

Pertama, Indonesia bagian mana yang sedang berperang? Tidak ada, apakah harus membuat peperangan biar tentara ada kerjaan? Itu bodoh. Tapi di bagian timur tengah ada penyanderaan, ada teroris. Tim gabungan sudah berangkat dan tidak semua tentara bisa ikut dalam operasi. Tergantung siapa yang ahli dan siapa yang siap. Tentara sudah tahu strategi penugasannya tanpa kalian atur-atur.

Kedua, kalian yang berbicara semacam itu tapi kalian juga mengecam pemerintah untuk memikirkan kesejahteraan para atlet. Bukankah dibukanya pendaftaran Bintara TNI khusus untuk atlet adalah salah satu upaya mensejahterakan para atlet usai pensiun dari olahraga? Toh para atlet tetap bisa menggeluti hobby-nya meski berstatus tentara. Lihat saja Manahati Lestusen, pemain asal Liang, Ambon itu sebentar lagi berstatus prajurit TNI meski tetap bermain untuk klub PS TNI.

Ketiga, mungkin tidak semua setuju tapi tentara juga butuh hiburan. Kalian ini hanya memaksa mereka menjaga negara sementara kalian foya-foya? Hah, iya itu memang sudah tugasnya tapi tentara juga manusia, punya hak untuk menghibur diri. Sekarang Polisi juga membuka jalur pendaftaran yang sama bagi atlet, upaya mensejahterakan itu tadi. Polisi juga manusia sama seperti tentara, sama seperti kita. Toh kalau tidak ada kompetisi, mereka tetap bertugas sebagai Abdi Negara dan dapat pemasukan, mengandalkan gaji dari bermain sepakbola tidak bisa selamanya stabil. Polisi sekarang juga punya klub sendiri, Bhayangkara FC.

Yang tenang lah, selama negara masih aman. Kalau tidak aman pasti mereka mau tidak mau juga angkat senjata bukan angkat bola. Itu sudah ada aturannya sendiri, kalian hanya terlalu banyak bicara tanpa mau mengerti.

Ah, tapi apa peduli dengan itu, peduli saja dengan Febri yang tengah duduk di bangku cadangan dengan sedikit kecewa. Dia belum dimainkan sebagai starter. Masih menunggu rotasi dari pelatih, sementara itu Persib U-21 sudah tertinggal 1 gol atas tim tamunya PS TNI U-21 yang diisi oleh striker U-19 asuhan Indra Sjafri pada tahun 2013, Muhammad Dimas Drajad. Kabarnya dia juga tengah menempuh pendidikan tentara.

Di tribun VIP, Coach Djanur memperhatikan dengan sangat seksama, beliau masih butuh pemain untuk naik kasta ke Persib Senior, memenuhi kuota pemain Under 23.

Di tempatnya, Febri sudah harap-harap cemas, dia ingin sekali dimainkan agar bisa menunjukkan tajinya sebagai pemain sayap masa depan Timnas Indonesia. Dia bahkan sudah menyiapkan segala macamnya jauh-jauh hari.

"Feb, ka dieu," panggil asisten pelatih yang tengah bersiap dengan sebuah kertas, semoga ini pertanda baik bagi Febri.

Febri mendekat, "bagaimana, Coach?"

"Masuk ya? Nanti kamu bisa gunakan kecepatan larimu, maksimalkan..."

Mengangguk-angguk paham dan Febri sudah memulai pemanasan sebelum benar-benar masuk ke dalam lapangan. Dari tempatnya melakukan pemanasan, ditengoknya Coach Djanur di Tribun VIP. Membuatnya penuh semangat hanya dengan menatap Coach Djanur.

Sepuluh menit melakukan pemanasan, Febri kembali mendapat arahan, kali ini oleh Head Coach Persib U-21 yang sejak tadi sudah sibuk memberi instruksi di tengah lapangan.

Ini kali pertama Febri menginjakkan kaki di atas rumput stadion yang ada di Bandung dan pertama kalinya dia bermain dengan seragam Persib. Dia tidak mau mengecewakan banyak orang, jajaran pelatih dan terlebih, Alma. Iya, Alma, dia ada di tribun biasa bersama dengan ratusan Bobotoh yang datang menyaksikan laga. Selain itu juga ada Mama yang tetap menemani Alma menonton laga perdana Febri meski harus melupakan waktu istirahatnya.

Sayap GarudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang