CHAPTER 7
Paginya keduanya merasa canggung akibat apa yang terjadi semalam. Yerim menyibukkan dirinya di dapur meskipun kadang ia harus berlari ke kamar mandi karena rasa mual. Sedangkan Jungkook sibuk dengan ponselnya dan sesekali menggaruk tengkuknya yang tidak gatal ketika Yerim mendapati dirinya yang menatap gadis itu dari sofa ruang tengah.
Keduanya sudah berada di meja makan masih dengan rasa canggung yang menyelimuti. Hei bukannya wajar jika yang kemarin itu terjadi. Mereka pasangan suami-istri, bukan. Hal yang wajar jika berciuman.
Tapi masalahnya ini Jungkook dan Yerim yang menikah karena kecelakaan. Tentu saja menjadi hal aneh ketika mereka saling menautkan bibir. Tapi Jungkook tidak bisa memungkiri bahwa ia menikmati ciuman kemarin. Bibir Yerim terasa manis.
Yerim? Jangan ditanya, meskipun awalnya menolak, ia tidak dapat menahan rasa senangnya ketika lelaki yang disukainya itu menciumnya. Apalagi bukan karena tuntutan seperti ketika hari pernikahan mereka.
"Ba-bagaimana keadaanmu? Apa masih merasa mual?" tanya Jungkook berusaha membuat suasana mencair.
Yerim menganggukkan kepalanya "Masih mual, tapi tidak separah yang kemarin-kemarin."
Jungkook menganggukkan kepalanya mengerti. Mereka kembali sibuk memakan sarapan mereka. Terkadang Jungkook mencuri pandang melirik Yerim di depannya yang sedang mengahabiskan makanannya.
Hari ini Jungkook sedang tidak ada kelas jadi ia hanya mengantarkan Yerim ke kampus dan kembali pulang ke apartementnya.
"Aku akan menjemputmu nanti" ujar Jungkook sebelum kembali melanjutkan mobilnya. Yerim melambaikan tanganya lalu berjalan menuju gedung kampusnya.
Yerim sedang membaca buku materinya ketika Jaehyun datang dengan senyum lebarnya. Dahi Yerim berkerut ketika Jaehyun tidak sendiri. Pria itu menggandeng gadis cantik di sampinya. Yang Yerim tahu gadis itu bernama Rose.
"Apa kabar, Yerim."
"Baik, oh bukankah ini Rose Sunbaenim?" Yerim tanpa ragu melayangkan pertanyaan itu pada Jaehyun. Rose yang berda di samping pria itu hanya tersipu malu.
"Kami baru saja meresmikan hubungan kami kemarin. Oh, Yerim sepertinya kami harus bergegas. Sampai Jumpa. Sampaikan salamku kepada Jungkook."
Pria itu pergi menjauh sambil melambaikan tangannya sedang tangan satunya masih setia bertaut dengan tangan Rose. Yerim tersenyum dan membalas lambaian tangan Jaehyun. Yerim senang Jaehyun sudah menemukan kebahagiannya. Pria yang sudah dari kecil bersama Yerim itu akhirnya bisa membuka hati untuk gadis lain. Yerim juga bersyukur karena Rose adalah perempuan yang baik. 'Mereka pasangan yang serasi' batin Yerim.
***
Yerim berjalan menuju halaman kampusnya. Jungkook bilang akan menunggu Yerim di sana. Yerim mengeratkan pegangannya pada tali tasnya. Berjalan riang menghampiri Porsche hitam milik Jungkook. Tapi bukan Jungkook yang berdiri di sana, melainkan kakaknya, Kim Taehyung yang menyender dengan santai di badan mobil milik Jungkook. Yerim yang terkejut tidak bisa menahan diri untuk tidak menerjang kakaknya itu. Memeluk pria yang sangat ia rindukan kehadirannya. Walaupun baru dua minggu mereka tidak bertemu, terakhir mereka bertemu di acara pernikahan Yerim. Tapi tetap saja Yerim merindukan kakak kesayangannya itu.
Taehyung menyambut pelukan Yerim dengan hangat. Membalas pelukan gadis itu tak kalah erat. Tentu saja Taehyung juga merindukan adiknya.
Pelukan mereka terlepas dan Taehyung mengacak gemas rambut Yerim. Yerim mempoutkan bibirnya kesal sembari kembali merapikan rambutnya yang berantakan karena ulah kakaknya. sedangkan Taehyung hanya terkekeh geli melihat adik menggemaskannya.
"Kapan Oppa sampai di Seoul? Kenapa Oppa tidak memberitahuku?"
"Oppa sengaja tidak memberitahumu. Aku dan Jungkook sepakat untuk memberikan kejutan untukmu."
"Jadi Jungkook sudah tahu kalau Oppa mau datang ke Seoul tapi tidak memberitahuku? Ish.."
Taehyung kembali tertawa gemas melihat adiknya itu dan kembali mengacak rambut Yerim. Yerim hanya bisa mendengus kesal.
"Ayo. Hari ini milik kita berdua. Kita akan jalan-jalan."
Raut wajah Yerim yang kesal tergantikan dengan senyum cerianya. Gadis itu dengan riang memasuki mobil disusul dengan Taehyung. Mereka akan menghabiskan waktu bersama.
"Berapa hari Oppa di Seoul?" Tanya Yerim ketika mobil yang ia naiki sudah mulai meninggalkan wilayah kampus.
"Oppa hanya mendapat libur tiga hari jadi hanya akan di sini selama dua hari."
Yerim sedikit kecewa karena kakaknya yang tak bisa lama tinggal di Seoul. Tapi tak apa setidaknya rasa rindunya terbayar dengan seharian penuh bersama kakaknya itu.
Mereka benar-benar menghabiskan waktu bersama. Jalan-jalan ke mall. Bermain di Amusement Park. Dan juga membeli jajanan di daerah Myeongdong. Yerim merasa sangat puas dengan kebersamaannya bersama sang kakak. Begitupun dengan Taehyung.
***
Jungkook sedang duduk di sofa ruang tengahnya menunggu Yerim dengan kepala yang terantuk-antuk. Rasa kantuk menyerangnya ketika dirinya yang sudah lama menunggu Yerim yang sedang bersama kakaknya. Jungkook tahu jika Taehyung akan datang ke Seoul dalam waktu dekat tetapi lelaki itu tak menyangkah bahwa Taehyung akan kembali hari ini.
Jungkook sangat kaget ketika mendapati Taehyung berdiri di depan pintu apartementnya. Lalu akhirnya mereka sepakat untuk memberikan Yerim kejutan atas kedatangan Taehyung hari ini. Dengan membiarkan Taehyung menjemput Yerim dengan mobilnya dan membiarkan waktu seharian penuh untuk kakak beradik itu.
TV yang sedang menayangkan acara musik tak lagi menarik perhatian Jungkook. Matanya terasa sangat berat dan kepalanya yang terus ternatuk-antuk.
Jungkook mengangkat keplanya dengan cepat ketika bell apartementnya berbunyi. Itu pasti Yerim dan Taehyung. Dengan mata setengah terbuka Jungkook melangkah dan membukakkan pintu.
"Hyung akan bermalam di sini?" tanya Jungkook kepada Taehyung dengan mengucek sebelah matanya. Taehyung menggeleng pelan
"Tidak. Aku akan tidur di apartement lama Yerim. Bukankah waktu sewanya masih ada. lagipula aku tak mau mengganggu waktu kalian. Cukup seharian ini aku menculik Yerim, hehe. Selamat malam."
Jungkook dan Yerim masuk ke dalam setelah memastikan Taehyung yang sudah hilang di balik lift. Yerim merasa sangat lelah. Gadis itu dengan langkah sempoyongan berjalan menuju kamar mereka berdua. Tanpa melepas tasnya ataupun mengganti baju, gadis itu melemparkan tubunya ke atas ranjang yang empuk dan detik selanjutnya yang terdengar hanya deru napas teratur Yerim.
Jungkook menggeleng pelan dengan kelakuan gadis itu. Padahal gadis itu sedang hamil, harusnya perempuan itu berhati-hati dalam melakukan apapun. Dengan mata yang masih setengah terbuka, Jungkook melempaskan tas Yerim dan membenarkan posisi tidur gadis itu agar Yerim bisa tidur dengan nyaman dan nyenyak. Lalu berjalan ke sisi samping ranjang yang lain dan turut merebahkan diri. Jungkook lalu menarik selimut guna menyelimuti tubuhnya dan Yerim.
Entah mungkin karena Jungkook yang mulai kehilangan kesadarannya karena rasa kantuk tak tertahankan, calon ayah itu lagi-lagi kedapatan mencium kening Yerim sebelum benar-benar pergi ke alam mimpinya.
TBC
Aku kembali lagiiii... aku kembali, masih membawa moment sweet JK-Yeri. Konflik dan orang ketiga masih belum muncul. Mungkin next part bakalan muncul, hehe. Aku memang masih pingin bikin yang manis-manis dulu. masih pingin lihat JK perhatian ke Yeri. Maaf kalau cerita ini semakin ngelantur kemanna-mana.
Jangan lupa Vote ya. Tinggalkan komen juga..
Semakin banyak vote & komen, semakin cepat aku update.
Maaf untuk typo.
Terima kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
It Wasn't Her Fault
FanfictionMalam itu merubah hidupnya. Jika saja ia tidak datang ke pesta itu dan tetap berdiam diri di rumah, jika saja malam itu ia tidak beranjak dari ranjangnya yang hangat. Semua pasti baik-baik saja. Tubuhnya bergetar menahan tangis ketika dua garis mera...