CHAPTER 21
"APA?
"Bagaimana bisa? Apa yang telah kau lakukan padanya?"
Jungkook tidak bisa menjawab apa-apa. Taehyung sudah murka sekarang, Jungkook hanya tinggal menunggu bogeman dari pria itu. dan dirinya akan terkapar lemah di lantai.
"KAU MENYAKITINYA, HUH?"
Lagi-lagi Jungkook tidak menjawab. Ia hanya bisa menundukkan kepalanya. Tidak mungkin 'kan ia menceritakan yang sesungguhnya pada Taehyung. Nyawanya akan benar-benar melayang jika itu terjadi.
"JAWAB AKU JEON JUNGKOOK, JANGAN HANYA DIAM."
Suara Taehyung semakin meninggi. Joohyun berusah menenangkan suaminya itu. Sedangkan Jungkook, tak ada yang dilakukan selain menunduk.
Bugh
Bogeman melayang dari kepalan tangan Taehyung membuat Jungkook tersungkur. Joohyun memekik melihat itu dan terus berusaha meredam amarah suaminya. Mencoba memegangi lengan Taehyung yang tentu itu hanya sia-sia.
Jungkook mengusap darah dari bibirnya yang sobek. Tidak berani melawan Taehyung karena memang ia yang bersalah di sini. Jungkook menatap Taehyung yang melangkah menjauh. Jungkook semakin cemas ketika kakak iparnya itu berjalan menuju dua pintu di tengah ruangan. Kamarnya dan kamar Yerim. Taehyung akan semakin murka mengetahui mereka yang tidak tidur satu kamar.
"APA LAGI INI? KALIAN TIDUR TERPISAH?"
Benar. Taehyung semakin marah. Pria itu mencecar habis-habisan Jungkook. Membuat Jungkook mau tak mau mengatakan hal yang sebenarnya. Jungkook tahu jika ia akan mendapat kemarahan lebih dari Kim Taehyung itu. Tapi Jungkook tidak bisa melakukan apa-apa ketika Taehyung terus mengintimidasinya.
"Kau menyakitinya, Jungkook!! Aku kecewa padamu. Aku sudah mempercayakan adikku padamu, tapi apa yang aku dapat? Kau yang salah!! Kau yang sudah membuatnya hamil. Jika kau tidak mabuk malam itu, adikku tidak akan menanggung ini semua. Ia harus hamil dan menikah di usia muda, itu sudah jadi pukulan telak untuknya. Dan kau menyalahknnya karena pernikahan kalian?! Ck, Kau benar-benar brengsek, Jungkook. Aku tidak menyangkah kau seberengsek ini."
Taehyung memilih keluar dari ruangan. Jika terus-terusan berada di ruangan itu bisa-bisa Jungkook mati ditangannya.
Joohyun menatap sendu Jungkook yang sudah babak belur. Ia juga masih tidak percaya jika Jungkook berbuat seperti itu. Joohyun sudah cukup marah ketika mendapat kabar bahwa Yerim hamil di luar nikah karena Jungkook. Tapi ia bisa meredam amarah itu karena Jungkook mau bertanggungg jawab. Dan sekarang? Pria itu kembali menyakiti Yerim yang sudah Joohyun anggap sebagai adik kandungnya sendiri. Joohyun benar-benar tidak menyangkah. Wanita itu lalu pergi menyusul Taehyung menyisakan Jungkook yang memegangi bibirnya yang berdarah dan merenungkan kesalahannya.
Jungkook sadar ia yang salah di sini. Ia sudah menghamili Yerim. Yerim hanyalah korban dari kebodohannya. Jika saja malam itu ia tidak minum. Semua akan baik-baik saja.
Yerim yang menderita di sini. Yerim tidak akan bisa melanjutkan mimpinya yang tinggi. Karena gadis itu harus terjebak dengan bayi yang dikandunganya. Yerim juga yang harus menanggung beban berat semuanya. Jungkook mungkin tidak tahu jika Yerim sempat dicibir oleh teman-temannya di kampus karena Yerim yang tiba-tiba menikah dan beberapa bulan kemudian perutnya sudah membuncit besar. Teman-temannya itu tahu jika Yerim hamil duluan. Mereka berbondong-bondong mengolok-olok Yerim kecuali Sana yang selalu merasa bersalah kepada Yerim. Tapi Yerim gadis yang kuat sehingga ia bisa melewati semua itu.
Jungkook juga tidak tahu seberapa susahnya Yerim yang mengandung. Harus terbangun di pagi hari karena mual, harus meraskan tubuhnya yang lemas karena morning sicknessnya. Harus terbangun di malam hari karena mengidam. belum lagi wanita itu mulai susah beraktivitas karena perutnya yang makin membesar.
KAMU SEDANG MEMBACA
It Wasn't Her Fault
FanfictionMalam itu merubah hidupnya. Jika saja ia tidak datang ke pesta itu dan tetap berdiam diri di rumah, jika saja malam itu ia tidak beranjak dari ranjangnya yang hangat. Semua pasti baik-baik saja. Tubuhnya bergetar menahan tangis ketika dua garis mera...