CHAPTER 34
"Yerim kau masih tidak mau menemuinya?" tanya Guanlin ketika lelaki itu baru saja melihat Jungkook pergi dari persembunyiaannya. Yerim menggeleng lemah sembari mengusap rambut Jungwon di pangkuan Guanlin.
Yerim tahu jika Jungkook selalu melihatinya dari kejahuan. Yerim tahu Jungkook selalu menatap mereka dengan mata penuh penyesalan. Yerim hanya belum siap. Itu saja. Takut jika nanti Jungkook kembali seperti dulu dan menyakitinya, meskipun berkali-kali Guanlin dan kakaknya itu meyakinkan dirinya jika Jungkook tidak akan melakukan hal itu lagi.
Taehyung tidak membenci Jungkook. Pria itu tahu bagaimana hancurnya sahabatnya itu ketika harus berpisah dengan adiknya. Hanya saja ia mengikuti adiknya yang masih belum mau bertemu dengan Jungkook. Dan ia sendiri juga ingin memberi sedikit pelajaran pada suami adiknya itu. selama beberapa bulan ini Taehyung juga berusaha memaafkan Jungkook. karena bagaimanapun Jungkook sudah ia anggap seperti adik kandungnya sendiri.
Sedangkan Guanlin. Lelaki itu tahu, mungkin inilah kesempatan yang pas untuk merebut hati Yerim. ia masih sangat mencintai sosok Yerim yang bahkan tidak akan pernah berhenti mencintai Jungkook setelah apa saja yang telah pria itu lakukan padanya. Guanlin sadar ia tidak akan bisa menggantikan Jungkook, tidak dalam hal apapun. Guanlin memilih untuk mundur secara teratur karena memang itulah yang harus ia lakukan. Ia tidak akan bisa memenangkan hati Yerim dari Jeon Jungkook. Maka dari itu ia memutuskan untuk membujuk Yerim agar kembali pada Jungkook. Yerim tidak bisa terus seperti ini, yang ada wanita itu sendiri yang sakit. Jungwon juga butuh ayahnya, ia tidak bisa terus-terusan menjadi sosok ayah palsu bagi anak itu. Apalagi Yerim sekarang sedang hamil. Jungkook dibutuhkan di sisi wanita itu.
"Aku masih butuh waktu, Guanlin-ah"
Selalu itu yang Yerim katakan. lalu wanita itu akan pergi ke kamarnya dan menangis. Guanlin sadar jika Yerim pasti takut Jungkook akan menyakitinya kembali. Tapi Guanlin juga yakin jika sebenarnya Yerim juga menginginkan kembali ke pelukan Jungkook. Hanya saja hati dan pikirannya berseberangan.
Yerim membaringkan tubuhnya di atas ranjang. kepalanya berputar memikirkan Jungkook. Ketakutan Yerim memang tidak salah. Wanita itu hanya takut semua yang terjadi terulang kembali. Ia tidak mau lagi merasakan kepedihan yang begitu teramat sangat menyakitkan. Ia tidak mau jatuh ke lubang yang sama lagi. maka dari itu ia harus memastikan jika Jungkook benar-benar tidak akan mengulangi kesalahannya lagi.
Yerim juga tidak bisa memisahkan Jungwon terlalu lama dari sang ayah. Meskipun anak kecil itu baik-baik saja ketika bersamanya atau bersama Guanlin. Yerim tahu betul jika anak laki-lakinya itu merindukan sang ayah.
Yerim mengelus perutnya yang sudah mulai membesar. Apa kau juga merindukan Appa yang bahkan belum pernah kau kenali?
Yerim tiba-tiba ingin memakan buah jeruk. Ia melangkahkan kakinya menuju dapur. Membuka lemari pendingin kakaknya untuk menemukan buah berwarna orange itu. tapi ia tidak menemukan satupun di dalam sana. ia menengok ke sekitar. Rumah terlihat sangat sepi. Jungwon sedang diajak keluar bersama oleh Guanlin. Sedangkan Taehyung dan Joohyun beserta anak mereka sedang berkunjung ke rumah orang tua kakak iparnya.
Yerim menghela napasnya berat. Ia harus pergi sendiri ke supermarket atau minimarket terdekat. Yerim kembali masuk ke dalam kamarnya, mengambil mantelnya dan segera bergegas untuk pergi mencari apa yang diinginkannya.
Yerim pergi ke minimarket yang berada tidak jauh dari rumah Taehyung. Ia sudah selesai dengan belajaannya dan akan pergi dari minimarket itu ketika seseorang menghalangi jalannya. Yerim yang awalnya menunduk, mengangkat kepalanya dan menemukan sosok yang beberapa terakhir ini selalu memenuhi kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
It Wasn't Her Fault
FanfictionMalam itu merubah hidupnya. Jika saja ia tidak datang ke pesta itu dan tetap berdiam diri di rumah, jika saja malam itu ia tidak beranjak dari ranjangnya yang hangat. Semua pasti baik-baik saja. Tubuhnya bergetar menahan tangis ketika dua garis mera...