Chapter 29

9.6K 1.1K 396
                                    

CHAPTER 29





Yerim masih menjalankan tugasnya sebagai seorang istri dengan sangat baik. Masih menyapa hangat Jungkook. Masih kuat berpura-pura bodoh seakan tak mengetaui segalanya. Hal itu membuat Jungkook semakin merasa bersalah. Seharusnya ia tak memulai semua hal salah yang telah ia lakukan. Harusnya ia tetap meneguhkan hati bahwa hatinya hanya milik Yerim seorang. Harusnya ia bisa melawan bosan yang sedang mendera hatinya. Tidak ada yang bisa Jungkook rasakan kecuali rasa bersalah ketika pria itu menyadari bahwa hatinya sudah terbagi. Niat awal yang hanya ingin bermain-main menjadi boomerang bagi Jungkook sendiri. ia jatuh hati kepada wanita itu. Tapi ia masih sangat mencintai Yerim. itulah hal terbodoh yang telah Jungkook lakukan.

***

"Jung, hari ini kau pulang jam berapa? Bisakah malam ini kau pulang lebih awal. Jungwon sepertinya ingin makam malam bersamamu."

Hati Jungkook terasa tercubit. Bagaiamana bisa ia melupakan keluarga kecilnya ini. sekarang lihat, anaknya merindukan dirinya yang bahkan sibuk sendiri dengan dunianya. Jungwon dan Yerim mengingat dirinya. Sedangkan ia sendiri? sedang sibuk bersenang-senang dengan wanita lain.

"Baiklah, aku akan pulang lebih awal hari ini. sampai nanti."

Jungkook mendekati tubuh Yerim dan meraih pinggang wanita itu. Mengecup sekilas bibir pink istrinya lalu beralih ke dahi Yerim. tidak lupa juga menghampiri Jungwon yang masih menghabiskan makannya di meja makan dan mengecup puncak kepala sang anak.

Yerim tidak kuasa menahan air matanya setelah Jungkook sudah benar-benar pergi. Tangannya terangkat menutup mulutnya agar isakannya tak di dengar oleh siapapun. Bagaimana bisa Jungkook masih berbuat manis seperti tadi dengan kenyataan bahwa pria itu memiliki wanita lain di luar sana. Yerim tidak tahu, seberapa lama lagi ia akan bertahan.

***

Jungkook menepati janjinya. Ia pulang lebih awal. Sesampainya ia di rumah. Yerim sudah selesai menyiapkan makan malam. Putra mereka juga sudah siap di atas kursi meja makan. Yerim dengan senyum lebarnya menyambut kehadiran Jungkook. Meraih jas dan tas kerja Jungkook.

"Aku sudah menyiapkan air mandi untukmu, segeralah mandi. Jungwon sudah menunggu untuk makan malam bersamamu." Ucap Yerim sebelum wanita itu kembali beranjak untuk menyelesaikan tugasnya yang lain. Sedangkan Jungkook menatap sendu tubuh istrinya yang ia rasa semakin hari semakin kurus.

Jungkook sudah rapi dengan pakaian casualnya. Di meja makan sudah ada Jungwon dan Yerim. Jungwon sepertinya benar-benar merindukan sang ayah. Dia menceritakan banyak hal kepada Jungkook. Jungkook menanggapinya dengan baik tetapi tidak ketika Jungwon menyebutkan nama yang sudah lama tidak ia dengar.

"Paman Guanlin sangat baik. Dia selalu membelikanku es krim ketika ia datang menjemput Sora."

Jungkook mengernyit tidak suka. Melihat bagaimana cara Jungwon membicarakan Guanlin seperti mereka sudah sangat akrab. Jungkook beralih menatap Yerim. meminta penjelasan melalui tatapannya yang mengintimidasi. Yerim menghela napasnya. Sebelum mulai bercerita.

"Guanlin sudah kembali ke Korea. Ia sering bertemu dengan Jungwon karena ia menjemput keponakannya yang juga bersekolah di sekolah Jungwon. Guanlin selalu mengajaknya bermain ketika aku telat menjemput."

Jungkook tidak suka dengan kedekatan sang anak dengan Guanlin. Kehadiran Guanlin seakan menjadi hama bagi Jungkook. Jungkook takut jika pria itu kembali berusaha merebut Yerim darinya.

Bukankah sebaiknya kau memperbaiki dirimu terlebih dahulu. Yerim mungkin lebih memilih bersama Guanlin dari pada dengan pria brengsek sepertimu.

It Wasn't Her FaultTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang