Chapter 18

10.6K 1.2K 188
                                    

CHAPTER 18


Mereka menikmati pesta yang sedang berlangsung. Memakan hidangan yang disajikan dan menkmati alunan musik yang sedang berputar. Jungkook mengenalkan Yerim kepada banyak temannya. Senyum lebar terpatri di wajah Jungkook. ada kesenangan tersendiri ketika mengenalkan Yerim di depan para temannya, apalagi bibir penuh pria itu tidak pernah ragu untuk menyebutkan nama Yerim dengan marganya, Jeon Yerim. Tapi senyum itu luntur ketika manik hitam pekatnya menatap sosok yang tidak disangkah akan hadir di acara ini.

Mantan kekasihnya, Jung Eunha. Gadis itu datang dengan seorang pria yang tidak dikenal Jungkook. Tangan gadis itu menggandeng mesra lelaki di sebelahnya membuat Jungkook mengepalkan tangannya erat hingga membuat buku jarinya memutih.

Yerim yang menyadari tubuh menegang Jungkook mengikuti arah pandang lelaki itu. Dan Yerim bisa melihat gadis yang beberapa bulan lalu datang ke apartement mereka. Mantan kekasih Jungkook.

"Halo Jungkook. Oh ini pasti istrimu, Jeon Yerim. Halo Yerim."

Gadis itu sudah ada di hadapan mereka dan menyapa keduanya. Yerim tidak tahu bagaimana bisa gadis itu mengetahui namanya. Tapi yang pasti mengetahui hal itu cukup mudah. Kedatangan gadis itu membuat tubuh Yerim dan Jungkook berdiam kaku.

"Aku Jung Eunha. Kita sudah pernah bertemu sebelumya, maaf pertemuan pertama kita sangat buruk. Apa Jungkook menjagamu dengan sangat baik? Awas saja kalau sampai ia menyakitimu"

Yerim tidak tahu mengapa gadis ini bisa bersikap baik padanya seperti sekarang ini. Bukankah harusnya ia membencinya karena sudah menyebabkan hubungan mereka kandas. Sekarang Yerim tahu mengapa Jungkook sangat menyukai gadis ini. Gadis ini sangat baik dan cantik. Hatinya berhati malaikat.

"Jungkook, kenalkan ini kekasihku, Cha Eunwoo."

Jungkook harap telinganya sedang bermasalah tapi itu hanya harapan bodoh pria itu. Rahang pria itu mengeras mendengar apa yang dikatakan Eunha. Tidak ada suara yang keluar dari mulut Jungkook, suaranya seakan menyangkut di tenggorokan. Pria itu langsung saja menyeret Yerim pergi dari ruangan membuat Eunha berteriak memanggil-manggil namanya. Membuat beberapa orang menatap mereka bingung.

Napas Jungkook memburu. Pria itu berjalan dengan cepat sambil menarik Yerim di belakangnya. Yerim berusaha menyesuaikan langkah kaki Jungkook. Pergelangan tangan gadis itu juga sakit akibat dicengkeram erat oleh Jungkook. Gadis itu tidak berani menyuarakan isi hatinya karena ia tahu Jungkook sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja.

Mereka memasuki mobil dan Jungkook langsung mengemudikan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Yerim hanya bisa diam sembari memegang kuat sabuk pengamannya tanpa berani berkata apapun pada Jungkook.

Jungkook langsung masuk ke kamar dan membanting pintunya. Yerim berdiri dengan diam melihat perilaku Jungkook. tangan mungilnya Yerim memegangi pergelangan tangannya yang memerah, bekas cengkeraman Jungkook. Hati gadis itu berkecamuk. Perasaan kecewa menyelimuti hatinya.

Jungkook belum melupakan gadis itu.

Hanya itu yang ada di dalam pikiran Yerim saat ini. memikirkan Jungkook yang ternyata masih menyukai gadis bernama Eunha itu. Tentu saja Jungkook sangat menyukai gadis itu. Yerim sudah bertemu dan mendengar gadis itu berbicara padanya. Tentu tidak mudah melupakan gadis dengan hati yang baik seperti Eunha.

Yerim hanya kecewa karena ternyata Jungkook masih belum meliriknya. Ternyata selama ini ia masih menjadi pelarian pria itu. Air mata tanpa diaba-aba keluar dari pelupuk mata Yerim menyebabkan aliran sungai kecil di pipinya yang semakin tirus. Gadis itu kembali menitihkan air mata karena masalah hati.

Yerim masuk ke kamarnya dan menguncinya dari dalam. Sepertinya malam ini akan menjadi malam yang panjang. Yerim akan menghabiskan waktunya lagi untuk menangis. Menangisi kenapa kisah cintanya harus semenyedihkan ini.

It Wasn't Her FaultTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang