“WTF?!!!” pekikan keras ala main vocal NCT, Haechan. Matanya melotot tak percaya dengan apa yang ia lihat dilayar pipih ponsel pintar miliknya.
“WHUT THE FLOWER?!” pekikannya lagi yang membuat sosok yang disampingnya mendecak kesal.
“Berisik!” ujar Mark yang terganggu acara main mobile legendnya. Telinganya serasa berdengung mendengar pekikan tidak santai itu.
Haechan menatap tak percaya kalau Mark mengatainya ‘berisik’. Biasanya, Mark tidak akan protes sekalipun ia berteriak dengan microphone. Haechan mendecak kesal menatap kekasih bebalnya ini.
“Kau mengataiku berisik? Kau sudah tidak cinta lagi padaku, hah?!” tanyanya garang. Matanya melotot jatuhnya tidak seram. Kucing tetangga saja tidak takut dengan ekspresi Haechan.
“Aku cinta. Tapi, aku lebih cinta pendengaranku, yang. Kalau aku tuli nantinya kau juga yang akan repot.” Jawabnya santai tanpa menatap Haechan.
“Dasar kutil badak!” omelnya pada Mark.
“Dasar pacarnya kutil badak!” balas Mark tak mau kalah. Mulutnya masih menjawab Haechan, namun pandangannya sama sekali tidak fokus pada Haechan.
“Aish! Hyung! Perhatiin aku dong! Aku tinggal selingkuh baru tau rasa kau!” ancam Haechan tidak manusiawi.
Mark mendecak kesal, menaruh ponselnya kasar dimeja dan menatap Haechan tajam. Topik perselingkuhan sensitive untuk Mark. Haechan diharamkan untuk mengatakannya.
“Bebal banget sih dibilangin! Jangan pernah mengatakan perselingkuhan di depanku!” protes Mark yang kini menatap marah pada pacar semoknya.
Haechan hanya terkikik sok imut. Kepalanya disenderin dipundak pacarnya supaya nggak marah lagi. Haechan gak mau dong marahan sama pacar gantengnya.
“Eh, hyung. Udah liat foto yearbook milik Chenle?” tanyanya sambil senyam senyum gaje.
“Udah. Ganteng ya anak kita?” ucapnya pada Haechan yang kini terkikik geli.
“Ih~ Chenle bukan anak kita, hyung!” serunya tak terima. Namun, bibirnya masih menyunggingkan senyum aneh dimata Mark.
Mark menatap Haechan seolah Haechan adalah pelaku pemerkosaan anak di bawah umur. Matanya menatap heran, biasanya Haechan dengan seenaknya mengakui anak presdir Zhong itu anaknya sendiri. Tapi, kali ini kenapa tidak?
“Lah terus siapa?” tanyanya heran.
“Suami aku, hehehe” Mark menghela nafas lelah mendengar jawaban centil dari pacar cabenya. Sudah biasa Mark diginiin. Hati Mark kayak ada pait-paitnya gitu.
.
.
.
“MARK HYUNG!!!!”“MARK LEE!!!”
“CEPAT KEMARI BULE KURANG GIZI!!!”
Teriakan nada tinggi itu terdengar pada pukul dua dinihari. Haechan mimpi buruk, gaes. Dahinya berkeringat dengan wajah yang ketakutan. Teriakan yang membuat member lain ikut berteriak kesal karena teriakan Haechan yang super kencang itu.
“BERISIK, ITEM!”
“MALIKA! DIEM! GAUSAH TERIAK!”
“ELU JUGA JANGAN TERIAK, NJING!”
“BIASA AJA GAUSA NGEGAS, EEQ!”
Teriakan seluruh penghuni dorm yang tersulut teriakan Haechan. Haechan yang kini menunggu pacar gantengnya datang ke kamarnya. Matanya berair karena mimpi buruk yang dialaminya.
Pintu terbuka, menampakkan komuk wajah Mark yang ngantuk. Rambutnya mencuat berantakan, iler juga terlihat disudut bibirnya. Tangannya membawa guling dan selimut dari kamarnya.
“Kenapa, yang?” tangannya menidurkan Haechan kembali dan memeluknya erat. Guling yang tadi dibawanya sudah terkapar dibawah kasur.
“Mimpi buruk, hyung.” Ucapnya manja sambil memeluk tubuh Mark yang hangat.
Mark hanya menjawab dengan gumaman tak jelas. Ia benar-benar mengantuk. Tak kuat menjawab ucapan Haechan. Sementara Haechan sendiri masih terjaga memikirkan mimpi yang beberapa waktu lalu.
“Mark hyung, Chenle nggak ada disini ‘kan?” tanya Haechan lirih. Mark masih belum tidur, tangannya menepuk pantat pacarnya supaya tidur kembali.
“Nggak, yang. Cepet tidur gih. Besok sekolah!” ujarnya sambil masih terpejam.
“Hyung, cium bibirku mau nggak?” sontak saja Mark membuka matanya lebar-lebar. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan emas ini begitu saja.
“Mau banget! Sekalian bikin adik juga nggak nolak, yang.” Mark kini menaik turunkan alisnya mesum menatap Haechan penuh harap.
“Ih~ nggak mau ya! Aku tuh cuma mau ngilangin ciuman Chenle yang ada dibibir aku!” Mark merasa kantuknya hilang dengan keterkejutan yang luar biasa.
“Sejak kapan kau berselingkuh dengan Chenle?” nada bicara Mark terdengar serius dan dingin. Mark nggak nyangka akan ditikung anak sendiri.
“Di mimpi maksud aku! Sini cepet ilangin!”
Mark langsung menyambar bibir yang menjadi candunya. Tidak menyia-nyiakan begitu saja permintaan pacar semoknya ini. ciuman yang diminta Haechan hanya kecupan saja bukan sampai tahap hisap menghisap seperti ini. dasar Mark Lee kelebihan hormone!
“MARK LEE JANGAN MESUM! BESOK HAECHAN SEKOLAH!” Teriakan leader ganteng mereka yang ada dikamar sebelah. Sontak saja Haechan terkejut dan menjauhkan diri dari Mark.
Haechan menguap lebar kemudian terpejam memeluk Mark. Menyongsong alam bawah sadar meninggalkan Mark yang gelisah dalam posisi tidurnya.
“Yang, tegang ih!”
“Yang, bangun dong!”
“Yang, katanya bikin adik!”
Mark menoel-noel pipi Haechan yang sudah kembali tertidur pulas. Mark menghela nafas, ia yakin dirinya tidak akan tertidur sampai besok pagi. Huft, resiko kelebihan hormone!
No edit🙃
Besok Youre My Alpha update yaa!!😘
Jangan lupa vote dan komen😁
See you next chap!
KAMU SEDANG MEMBACA
Markhyuck Short Stories✔
RandomHanya cerita pendek-pendek aja :v Markhyuck in your area!!!