Aku udah bilang belum, kalo gak suka lumark? Udah kale ye?
Ada yg rikues ff lumark, dan karena saya baiQ. Makaaaaa, dibuatin ff LUCHANMARK!!! TRISOMAN EUY!!! Tapi bukan NC! Ehe😎
USBN UDAH KELAR!!! SIAPA YANG BARU MULAI UJIANNYA??!!
Kapok ya bos😎
JANGAN LUPA VOTE KOMEN!!! JANGAN ADA SIDER JIKA PENGEN FF INI LANJOOT BOS😚
Happy Reading❤
Mata besar nan tajam itu bersitatap tajam dengan mata tajam lumayan sipit milik Mark. Tak ada yang mengalah dalam adu tatap. Keduanya sama-sama mempertahankan harga diri masing-masing. Ini bukan tentang barang! Ini tentang rasa cinta pada satu orang!
"Euhmm... aku pamit pulang dulu, ne? Maafkan aku membuat kalian bertengkar." Ujar sosok manis yang ada ditengah-tengah perseteruan tajam Lucas dan Mark.
Keduanya gelagapan mendengar nada sendu itu keluar dari bibir sosok yang menjadi incaran mereka berdua. Keduanya menggeleng serentak menolak perginya Haechan.
"Jangan, Chan! Aku baru datang beberapa menit yang lalu." Ujar Mark yang kini menggenggam tangan Haechan.
Haechan menghela nafas, menaruh kembali backpack miliknya dikursi kosong kafe yang ada disana. Hari ini adalah hari dimana mereka mengerjakan tugas kelompok bersama. Artinya, dirinya harus rela mendengar umpatan kasar yang keluar dari mulut keduanya.
"Kita harus segera menyelesaikan ini. Aku tidak ingin pulang malam."
"Aku antar pulang ya nanti?" Ujar Mark menggebu pada Haechan yang kini tergelak melihat dirinya.
"Aku sudah berjanji untuk pulang bersama Lucas hyung. Lain kali saja ya, hyung?"
Mark mendengus kala melihat Lucas menyeringai menatapnya. Mark ingin membunuh sosok jangkung sok tampan yang mengaku imitasi Justin Bieber itu. Apalagi senyum sok tampannya pada Haechan. Mark benar-benar akan membunuh sosok Lucas!
"Tentu saja. Besok aku menjemputmu berangkat sekolah, ne?" Ujar Mark yang mencoba memberi senyum paling tampan untuk sosok Haechan yang kini terkikik geli.
"Bukannya kau diantar jemput oleh Jae hyung? Nanti sepupumu itu marah loh, Chan." Peringat Lucas. Sejatinya dia hanya ingin mengompori Haechan supaya menolak ajakan Mark.
"Jae hyung tidak ada kelas pagi besok. Kau bisa menjemputku, hyung." Haechan tersenyum pada Mark.
Sial! Batin Lucas.
Kali ini Lucas yang menatap kesal pada Mark yang tersenyum menang padanya. Impas, bukan?
.
.
.
"Sebenarnya apa masalahmu pada Mark hyung?"
Pertanyaan itu membuat Lucas yang sedari tadi terdiam menatap Haechan kembali. Tangan mereka bertautan. Lucas suka ini, bagaimana tangan lebarnya menggenggam jemari lentik sosok yang ia kasihi.
"Tidak pernah punya masalah dengan si Kanada itu."
Lucas memang sosok yang menyenangkan. Tapi, ketika berdekatan dengan Haechan ia seperti kehilangan dirinya. Kehilangan kata untuk mencairkan suasana bersama pemuda manis yang kini tersenyum simpul menatapnya.
"Jangan seperti itu. Kau terus mengumpatinya, dia pasti sakit hati, hyung." Haechan memperingati Lucas yang memang sangat kasar pada Mark. Walau Mark sendiri juga tak kalah kasar padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Markhyuck Short Stories✔
RandomHanya cerita pendek-pendek aja :v Markhyuck in your area!!!