Haechan memutarkan bola matanya untuk yang ke sekian kali dalam kurun waktu kurang dari satu jam. Ia menatap malas kekasihnya—Mark—yang menjadi overprotective sejak debutnya Lucas. Haechan dan Lucas bisa dikatakan masih belum dekat atau dengan kata lain hubungan mereka hanya sebatas groupmate. Ketika Haechan membela dirinya sendiri, Mark selalu bisa memberikan alasan yang menurutnya kekanakan.
‘Aku hanya tak ingin penggemar kita menyandingkanmu dengan Lucas’ itu jawaban yang diterima Haechan ketika membela dirinya saat beberapa hari yang lalu.
Haechan cinta Mark, begitu pula sebaliknya. Haechan hanya ingin Mark percaya padanya kalau ia memang benar-benar mencintai bocah setengah Kanada itu. Namun, Mark dengan segala keras kepala miliknya meminta dirinya memberi jarak saat dengan Lucas. Bolehkah Haechan menyebutnya kekanakan?
“Hyung! Berhenti berceloteh tentang apa yang penggemar fikirkan tentang aku dan Lucas hyung. Mereka hanya tau di depan layar, tapi tidak di belakang layar seperti ini!” protes Haechan saat Mark memberinya nasehat agar tidak terlalu dekat dengan Lucas.
“Aku hanya tidak ingin mereka menyandingkanmu dengan Lucas! Kau ini bebal sekali.” Gerutunya kala perkataannya diprotes kekasih manisnya ini.
“Pada kenyataannya yang dekat dengan Lucas hyung adalah kau! Kau fikir aku juga tidak berfikir demikian? Di luar sana pasti banyak yang menyandingkanmu dengan Lucas hyung.” Ucapnya sambil mengerucutkan bibir hatinya.
Mark mendengus malas mendengar ucapan Haechan. Jangankan memikirkan dirinya dengan Lucas, ketika Haechan berkata demikian saja Mark sudah ngeri. Mark dengan Lucas? Ewh, big no!
Siapa nanti yang menjadi pihak ditusuk? Jangan bilang kalau dirinya! Mark bergidik ngeri hanya dengan membayangkannya. Haechan masih memesona untuknya, apalagi akhir-akhir ini bocah montok itu terlihat lebih bersinar penuh goda untuk hormone dan nafsunya. Mana mungkin bisa Mark berpaling.
“Hyung!” pekik Haechan ketika Mark malah melamun sambil bergidik-gidik ngeri.
“Oke! Oke! Aku tidak lagi mengingatkanmu tentang Lucas! Tapi, semua kembali lagi padamu, Hyuck!” ultimatum Mark pada kekasihnya.
Haechan mengernyitkan alisnya ketika nalarnya tidak bisa menangkap arti ucapan Mark itu. Mark hanya mendengus kesal ketika melihat wajah blank Haechan yang terlihat menggemaskan. Anak itu susah sekali diajak pembicaraan yang serius.
“Setidaknya kau harus mengontrol dirimu sendiri saat melakukan skinship dengan yang lain. Tidak hanya Lucas, tapi semua! Oke?”
Haechan mendelik tak terima. Apa-apaan bocah Kanada jelek ini? ini tak adil untuknya!“TIDAK OKE, HYUNG!” Teriaknya tak terima untuk kesekian kali dalam kurun waktu kurang dari satu jam.
“Tidak menerima penolakan. Aku harus segera pergi untuk jadwal NCT U. Saranghae, baby bear~” ucap Mark cepat sambil menyematkan ciuman gemas pada bibir berbentuk hati itu. Haechan sendiri sudah berteriak tak terima mendengar ucapan Mark. Matanya menatap kamarnya dengan Jaehyun yang tengah tertutup. Pipinya memerah dengan detakan jantung yang seolah akan keluar dari tempatnya. Mark memang selalu menjadi senam jantung untuknya.
“Dasar egois! Tapi aku suka, hehehe” ujarnya sambil terkekeh seorang diri di dalam kamar. Mulutnya saja berteriak tak terima, tapi hatinya sudah melonjak kegirangan dengan sikap Mark. Dasar Haechan!
.Jangan lupa vote dan komen!
Akuu sungguh benar-benar tiduk bisa membiarkan work nganggur😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Markhyuck Short Stories✔
RandomHanya cerita pendek-pendek aja :v Markhyuck in your area!!!