Aku mengetuk-ngetukan sepatuku pada lantai kampus. Menunggu adalah hal yang membosankan. Aku tahu dengan baik itu. Menunggu Mark hyung keluar dari kelas dengan setumpuk makanan ringan yang kubawa.
"Kau menunggu lama?"
Aku mendongak melihat wajah menyebalkannya yang seolah menertawaiku. Aku mendengus, kemudian menelan makanan dengan sekali telan.
"Aku hampir menghabiskan satu kantong makanan ringan hanya karena menunggumu. Kurasa cukup lama."
Dia tersenyum. Menarik tanganku agar berdiri dan menggenggamnya erat. Mungkin menikmati senja dengan orang terkasih adalah hal yang menyenangkan.
Jika dia tidak menolak.
"Kita akan menikmati matahari tenggelam dipinggiran Sungai Han."
"Assa!!" Dia tersenyum dan menarik pipiku lembut. Jarang sekali dia mau duduk bersantai berdua. Biasanya Mark hyung akan mencekokiku soal-soal untuk ujian pemantapan.
"Hyung?"
"Hm?"
Aku mendecak. Aku tidak ingin jawaban deheman.
"Ck! Tidak jadi!"
Aku tidak merajuk. Aku hanya kesal. Kudengar tawa gelinya.
"Aku akan membeli susu untukmu."
Tanpa menunggu jawaban dariku ia pergi meninggalkanku sendiri di atas rerumputan Sungai Han. Aku memejamkan mataku kala sinar oranye sedikit demi sedikit memudar.
"Haechan?"
Aku membuka mataku melihat sosok Mark hyung yang terlihat menjulang tinggi. Aku mengulurkan tanganku untuk memintanya menarik tubuhku. Ia malah tersenyum tanpa mengulurkan tangannya. Aku mendengus, kemudian bangkit untuk duduk.
"Aku harap kau tidak berharap ini akan berjalan manis."
Aku mengernyit heran menatapnya. Aneh sekali.
Aku terhenyak kaget. Ekspresiku saat ini pasti jelek sekali.
Ini tidak sesuai ekspetasiku!!
Ini keajaiban!
Melihat Mark hyung membawa buket sedang susunan stroberi. Bukan bunga, tapi stroberi. Kesukaanku!!!
"Hyung~"
Aku ingin menangis menjerit melihatnya menjulurkan buket stroberi itu untukku. Tapi, dalam rangka apa?
"Aku ingin kau menikah denganku." Ujarnya mantap yang seketika membuatku menangis terharu. Memalukan!
"Tidak romantis sekali!" Ujarku ketus, walau aku sudah seperti gadis saat ini. Menangis tersedu dengan menerima buket stroberi darinya.
"Kau berharap seperti apa? Melihatku berlutut dan mencium tanganmu? Lucu sekali."
Aku tertawa mendengar penuturannya.
Dalam cahaya remang karena matahari sudah akan tenggelam. Samar-samar aku melihatnya. Binar gugup dan malu dari wajahnya. Ini pasti menyiksanya.
"Apa tidak ada penawaran untukku?" Menggodanya terlihat menyenangkan.
"Kutunggu kau di altar pada akhir musim dingin nanti."
Aku memeluknya erat. Walaupun aku tidak mengiyakan ucapannya dia pasti mengerti. Aku akan memilikinya. Sebagai teman hidupku!!!
Selamat ulang tahun fanyo2903
Semoga UNBK lancar! Amiin.
Jumpa lagi nanti ya!!! Jangan lupa vote komen!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Markhyuck Short Stories✔
RandomHanya cerita pendek-pendek aja :v Markhyuck in your area!!!