Jika melihat Mark dan Haechan, semuanya pasti mengira kalau keduanya sepasang kekasih. Faktanya, mereka hanya sekedar partner share home. Tidak lebih. Tapi, melihat interaksi juga afeksi yang dikeluarkan mereka membuat orang sekitar yang menatap mereka tak percaya kalau hanya sebatas itu.
Mark, manusia tampan dengan seluruh sifat tsundere miliknya. Selalu menjaga jarak dengan adik tingkat sekaligus partner share home yang selalu mengganggu dalam tanda kutip yang besar.
Haechan, manusia manis yang mencalonkan diri menjadi istri masa depan Mark Lee. Menempelinya kemanapun. Mereka sering dianggap kembar sial. Sialnya di Mark saja.
"Haechan-ah! Kembali! Acara belum selesai!" Teriak Mark pada manusia mungil yang sudah berjalan menjauhi acara bazzar yang diadakan setiap UKM dikampus.
Kali ini ada yang berbeda. Haechan biasanya enggan dan tidak mau meninggalkan Mark barang sedetikpun dengan orang lain. Tapi kali ini tidak, Haechan bahkan berlari tak mengindahkan teriakan manusia yang dicintainya.
Melihat punggung sempit Haechan sudah tak terlihat membuat Mark menghela nafas. Ini akan menjadi rumit ketika dirumah nanti. Menghadapi Haechan yang merajuk sama saja membujuk patung. Diam dan ingin didewakan.
"Mark, kau tidak menyusulnya?" Tanya teman Mark yang berada disamping stan miliknya.
Mark melirik kearah Kangmin, temannya yang bertanya tadi. Ia menggeleng untuk meresponnya. Membujuk Haechan nantinya akan membuat anak itu besar kepala. Mark tak mau itu terjadi.
"Kau keterlaluan, sih! Demi dirimu dia tidak ikut menjaga stan bazzar milik timnya, dan kau malah asyik dengan wanita lain." Sindir sosok yang kini mengunyah eggroll milik Haechan yang tertinggal di atas meja dengan barang-barang untuk dijual.
Mark mendengus, kemudian menatap Jihoon garang; "Aku tidak menyuruhnya untuk datang kemari. Aku juga tidak butuh bantuannya." Ujarnya datar yang membuat sosok yang tadi mengunyah eggroll serta merta berdiri menatap tajam pada Mark.
"Kau ini dungu atau bagaimana? Dia itu menyukaimu! Tentu saja apapun akan dia lakukan untuk dekat denganmu!" Ujar sosok bernama Jihoon itu garang. Matanya yang bulat mendelik kearah Mark yang kini melengos enggan menatapnya.
Mark mendengus untuk mengatur emosi karena ucapan nada tinggi yang diucap Jihoon yang kini ditarik mundur oleh teman-temannya. Mark tau, ia dengan jelas melihat cinta dari mata bulat bocah tengil kesayangannya itu. Tapi, itu semua bukan alasan untuk mengekang dirinya bersama yang lain 'kan?
Mark termenung. Menghiraukan omelan atau sindiran Jihoon yang terus saja diluncurkan untuknya. Lamunan panjang untuk sosok yang meninggalkannya beberapa jam yang lalu dengan binar kecewa yang dalam. Mark tidak pernah melihat binar matanya seperti itu sebelumnya.
'Kita bukan sepasang kekasih! Berhenti berceloteh seolah kau punya hak atas diriku, Haechan!'
Ucapan terakhirnya sebelum melihat Haechan tersenyum dengan binar mata yang menyiratkan kebalikan dari senyumnya. Apa Mark sudah keterlaluan?
Getar ponsel menyadarkan Mark dari lamunan panjangnya tentan sosok cerewet itu. Satu pesan masuk dari nomor dengan nama 'HC' itu segera membuat Mark terburu-buru membuka untuk melihat isinya.
HC
Jika memang kehadiranku tak berarti apa-apa untukmu. Semoga saja kepergianku membuatmu sadar kalau berjuang seorang diri tanpa dilihat itu menyakitkan.
Mark merasa dunia berhenti sesaat. Biasanya, sosok HC itu sering kali mengirimi pesan tanpa manfaat apapun. Segera saja Mark pamit pada teman-temannya yang menatapnya heran karena terburu-buru sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Markhyuck Short Stories✔
RandomHanya cerita pendek-pendek aja :v Markhyuck in your area!!!