Series Love Story - Prepare 2

2.6K 486 37
                                    

"Apa kau hamil?"

Ucapan yang seketika membuatku menggeleng cepat dengan wajah yang memanas karena malu. Kulihat sosok wanita paruh baya itu tersenyum geli menatapku.

Aku menyikut sosok yang meminum jus jeruknya santai. Tanpa memedulikanku yang gelagapan menjawab pertanyaan bibinya. Dasar menyebalkan!

"Kurasa dia tidak hamil. Belum maksudku."

Aku butuh pembelaan bukan kalimat menyebalkan seperti itu yang kuharapkan keluar dari mulutnya. Dia benar-benar menyebalkan.

"Jadi? Kenapa terburu-buru? Bukankah kalian sama-sama masih muda?"

Aku menunduk gugup mendengar pertanyaan dari bibinya. Memang terdengar sangat mendadak. Tapi aku lebih dari sekedar siap untuk menikah dengannya. Tentu saja  aku tidak akan mengakuinya begitu saja.

"Aku akan pergi ke Jepang. Kurasa kau lebih tahu alasannya aku melakukan ini."

Dengar?

Dia sangat tidak sopan pada wanita lembut itu. Aku menyikutnya memberi peringatan untuk tidak seperti itu.

"Euhmm... apa kau tidak suka?"

Aku bertanya hati-hati pada sosok itu. Kulihat ia tersenyum lembut menatapku.

"Bukan begitu. Aku hanya berfikir bahwa kau hamil, makanya Mark ingin cepat menikahimu."

Mark hyung terkekeh renyah mendengar ucapannya. Aku sangat malu!

"Ti-tidak, bibi."

Tiba-tiba mulutku gagap menjawab ucapan wanita itu.

"Tidak apa, bibi akan membantu kalian menyiapkan segalanya. Jangan khawatir, ne?"

Aku merasa hatiku menghangat. Dia seperti sosok ibu yang pernah kulihat dalam drama. Menyenangkan rasanya.

Aku merasakan tanganku digenggam erat oleh Mark hyung yang kini sedang tersenyum tampan menatapku.

"Semua baik-baik saja 'kan?"

Aku mengangguk mantap sembari memeluknya. Aku terharu dengan ini semua. Tak kupedulikan godaan bibi yang terus mengataiku manja.

"Tapi..."

Kami mendongak menatap bibi yang kini sedang berdiri gugup menatapku dan Mark hyung. Ada apa?

"Ayah dan ibumu tau 'kan, Mark?"

Aku mendengar helaan nafas dari samping. Tentu saja dari Mark hyung.

"Aku sudah memberitahunya melalui Tae hyung."

Bibi menghela nafas yang membuatku kembali was-was dengan ucapannya.

"Kuharap semua baik-baik saja."

Apa maksudnya?

Apa kami tidak direstui?

Bahkan kami tidak mendapat restu dari orangtuaku. Orangtua? Lucu sekali ketika mengucapkannya dari mulutku.

"Bagaimana jika orangtuamu tidak setuju dan menggagalkan pernikahan kita?"

Aku tidak mengada-ada dengan ucapanku. Orangtua Mark hyung adalah sosok yang menyeramkan. Aku pernah melihat Mark hyung dipukuli karena membantah untuk mengikuti tambahan bimbingan belajar.

Masih segar dalam ingatanku melihatnya terkapar dengan luka disekujur tubuhnya. Cambukan sabuk yang paling banyak. Waktu itu aku hanya bisa menangis dan mencoba mengobatinya. Walau kenyataannya aku malah menyakitinya. Bodohnya Lee Haechan.

"Sepanjang aku menghembuskan nafas, aku selalu menuruti keinginannya. Tapi, jika tentang dirimu. Aku tak bisa mengiyakan begitu saja."

Kata yang mengandung bahwa dia tidak akan melepaskanku, bukan?

Iya!

"Bagaimana jika dia mengeluarkan bom untuk menghancurkan gereja nanti?"

Aku takut. Aku gugup. Segalanya tentang ayah Mark hyung adalah hal yang menakutkan.

"Kau terlalu banyak menonton drama."

"Yak! Itu bisa saja terjadi."

Aku memukulinya dengan pillow neck yang ada dimobilnya. Dia menyebalkan!

"Atau yang lebih buruk dia akan menikahkanmu dengan yang lain. Bagaimana ini, Mark hyung?!"

Hampir saja aku menangis kalau tidak merasakan tarikan tangannya untuk memelukku.

"Tidak apa. Kau akan menjadi istri keduaku nantinya."

"Yak!! Mati saja kau!"

"Kita belum menikah, jadi aku tidak mau."

Santai sekali ucapannya.

Setidaknya aku sudah berusaha untuk mengikatnya. Aku tidak ingin melepaskannya. Hanya sekedar melirik yang lain aku sangat tidak rela.

Dia tampan. Tidak sulit untuknya mencari teman kencan. Tapi...

AKU TIDAK INGIN ITU TERJADI!!!



















Maka, pada saat ulangtahunnya yang ke-22 aku memberinya dasi. Artinya aku ingin mengikat pasanganku menjadi sosok pengisi sisa hidupku.

Dan...

Ternyata dia melakukannya pada saat satu hari sebelum ulangtahunku.

Sekian.

Apa kabar reader sayang?

Markhyuck Short Stories✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang