Dosa ga nge jodohin orang yang kita suka sama temen sendiri? Hehe- leika keira🍆🍆🍆
Pertandingan basket sudah berakhir setengah jam yang lalu, tim lawan kalah dan sekarang leika tengah duduk asik di pinggir lapangan sambil makan eskrim. Tak lupa, leika juga sedang memandang gelano yang asik bercanda gurau dengan carly. Leika juga sedang melihat keisha yang lagi marah marah ke dylan dan arul.
Disisi lain, alvea yang sedang duduk sediri dan termenung. Lain lagi dengan sheren yang lagi sibuk debat dengan alex. Dia kesal karena jajanan siomay nya jatuh kesenggol oleh alex. Udah dibeliin yang baru tapi sheren masih tetap marah. "Ga! Yang jatoh lebih enak!" sheren berucap.
"Yaudah, lo makan aja yang udah jatoh. Tau gitu ga gue beliin lagi," ucap alex kesal.
"Jadi lo ga ikhlas!?" sengit sheren.
"Engga."
Sedangkan keana yang mendengarkan perdebatan tidak bermutu sheren dan alex hanya menatap bosan keduanya sambil memainkan tali sepatu yang tidak terikat dengan kaki.
"Kok jadi lo yang kesel, harusnya gue dong!" ucap sheren tak kalah sengit dari yang tadi.
Baru saja alex ingin membalas ucapan ketus sheren, keana sudah berbicara deluan, "denger ya petrik dan larva kuning, gue lagi pusing banget jadi tolong diem dulu sebentar,"
Alex dan sheren saling bertatapan. "Ngapain lo ngintilin kita?" tanya sheren.
"Astagfirulah, siapa yang nyuruh gue disini?" tanya keana. Sheren menunjuk alex sedangkan alex menunjuk sheren. "Bodo amat, kalo besok gue ga ada kabar berarti gue nyalonin diri jadi badut kayangan." lanjut keana lalu bergegas pergi ke tempat keisha.
Sedangkan yang terjadi di tempat leika. "Ka, dosa ga nge ship gebetan sendiri ke temen? Hehe." tanya leika ke daffian yang lagi asik main game.
"..." daffian tidak merespon.
"Mending minggat deh kalo lo nyuekin gue juga," ucap leika.
"Dosa, karna lo udah bohongin perasaan sendiri," balas daffian. Tatapannya masih pada game yang masih ia mainkan.
"Oh gitu ya," leika menarik napas dalam, "tapi lebih baik gini," lanjut leika.
"Bodoh, lo bodoh!" ketus daffian. Daffian mematikan ponselnya dan memasukan ke saku celananya.
"Lo ga ngerti, ka,"
"Apa yang gue ga ngerti?" tanya daffian yang menatap leika lekat.
"Banyak," leika menatap langit dengan sendu. "Kalo gue jujur, belum tentu ka gelano bisa fine dengan perasaan gue ke dia, gue takut dengan gue jujur terus dia risih ke gue dan ngejauh. Ga cuma itu, gue juga harus nanggung malu dan sakit kalo dia ngejauh. Ya lega sih tapi gimana ya? Gue lebih suka kaya gini." setelah itu leika nyengir.
Daffian tersenyum dan mengacak-acak rambut leika gemas. "Oke, selagi lo pengennya kaya gitu gue ga bisa ngelarang," kata daffian.
"Lo ga ada hak kali buat ngelarang gue," balas leika.
"Anggep aja gue kakak lo," jawab daffian enteng.
Kok sakit ya?- batin leika
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated
Teen Fiction[Completed] People will go, but feelings, they stay. Awalnya ini hanyalah rasa yang sederhana sampai takdir mulai membuat permainan hati. Aku tak pernah bisa memilih ingin menyukai siapa, aku tak pernah bisa menolak takdir meski aku ingin sekali m...