How lucky am I
to have something
that makes
saying goodbye
so hard.
—A.A. Milne, Winnie the Pooh
°°°
"Eh Leika, idung lo ada lobangnya!"
"Leika jangan jilat eskrimnya!"
"Kenapa eskrim gue dingin?!"
"Yah kok eskrimnya manis?!"
"Lei, gue bisa napas!"
"Anjir Lei! Eskrim gue rasa lemon!"
"Gue liat sendok eskrim jadi pengen pancong,"
Tau gak siapa yang ngomong gitu? Kak Gelano. Kesambet apa coba itu orang. Dari tadi begitu mulu. Apa lagi tadi pas mba-mba eskrimnya ngasih kembalian, kak Gelano malah bilang, "yah Mba, kan saya mau bayar kenapa uang saya dikembaliin?" :)))) ada hasrat pengen nampol.
"As—miranda, hehe," Leika ingin mengumpat kata kasar, namun ia tahan. Gelano hanya tersenyum tidak berdosa sambil menyuap eskrimnya lagi.
"Lei, gue ko—"
"Apa?! Lo punya mata?! Nenek-nenek dugem juga tau lo punya mata, anjir,"
Lalu gelano hanya tertawa menanggapi sikap kesal Leika. Pemuda itu menyuap eskrim terakhirnya lalu pergi membuang sampah bekas eskrimnya.
Ting!
Ponsel Leika berbunyi, ia merogoh kantongnya untuk mengambil ponselnya. Setelah itu, Leika mendapati pesan masuk dari Daffian.
Line massage from Daffian (2)
"Anjir aku dugun-dugun mendapati pesan darinya, oh aku sungguh dugun-dugun~" Leika ngasal nyanyi, nadanya juga ngasal. Asal nyanyi wae lah kane.
"Kenapa dugun-dugun?" Tiba-tiba Gelano dateng berdiri di samping Leika sambil nunduk sedikit buat liat ada apa di ponselnya leika.
KAMBING, ngagetin aja kak Gelano
"Kepo banget lur,"
"Ler... Iler,"
Leika menanggapinya hanya dengan muka datar lalu ia beralih keponselnya. Leika membalas pesan daffian hanya dengan kata 'kenapa?' Karna daffian hanya memanggil namanya. Gelano merasa terabaikan, ia merogoh kantung celananya dan mengambil ponselnya. Diam-diam Gelano memfoto Leika yang sedang asik chattingan. Tidak sadar, kedua sudut bibirnya tertarik keatas. Lucu, pikir Gelano. Pemuda itu beralih menatap Leika lalu mendapatkan ide konyol dalam pikirannya. Ia terkekeh geli lalu menjadikan foto Leika yang baru saja ia ambil sebagai wallpaper lockscreen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated
Teen Fiction[Completed] People will go, but feelings, they stay. Awalnya ini hanyalah rasa yang sederhana sampai takdir mulai membuat permainan hati. Aku tak pernah bisa memilih ingin menyukai siapa, aku tak pernah bisa menolak takdir meski aku ingin sekali m...
