45

579 44 6
                                    

"Ini dia pasangan fenomenal yang nyaingin kak lucinta dengan pacarnya, Sheren dan Alex," Keisha sudah memanggil keduanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ini dia pasangan fenomenal yang nyaingin kak lucinta dengan pacarnya, Sheren dan Alex," Keisha sudah memanggil keduanya. Setelah penyambutan terlambat dari kepala sekolah karena terkena diare, giliran Sheren dan Alex yang tampil.

"Yow dream!"

Alvea dan Keisha turun dari panggung. Duduk di tempat yang sudah di sediakan lalu meminum sebotol air mineral. Sheren dan Alex sudah berada di atas panggung, keduanya sama-sama membawa guitar.

Alex mulai memetik gitarnya, menciptakan suasana hening.

You don't know babe
When you hold me
And kiss me slowly
It's the sweetest thing
And it don't change
If I had it my way
You would know that you are

Sheren mulai bernyanyi, ia mulai mengiringi lantunan gitar Alex. Keduanya tersenyum. Sorakkan meriah datang, sebisa mungkin Sheren berfokus dan menghiraukan ledekan Arul.

You're the coffee that I need in the morning
You're my sunshine in the rain when it's pouring
Won't you give yourself to me
Give it all, oh

Kini keduanya bernyanyi bersama.

I just wanna see
I just wanna see how beautiful you are
You know that I see it
I know you're a star
Where you go I'll follow
No matter how far
If life is a movie
Oh you're the best part, oh
You're the best part, oh
Best part

[Alex]
It's this sunrise
And those brown eyes, yes
You're the one that I desire
When we wake up
And then we make love
It makes me feel so nice

You're my water when I'm stuck in the desert
You're the Tylenol I take when my head hurts
You're the sunshine on my life


Alex menatap Sheren dalam, Sheren belum menyadari tatapan Alex sampai ia mendengar teriakan dari Keana. Emang kampret, Sheren hampir membuyarkan konsentrasinya.

Keduanya sailing menatap, kini bukan sekedar tatapan biasa. Yah, jauh disana ada seorang pria yang setidaknya menepis rasa cemburunya jauh-jauh. Farrel melihat itu, selepas drama yang memusingkan kepalanya, ia segera menemui sobatnya yang sedikit lagi akan dilantik menjadi bagian dari kerajaan cemet.

"I've already tell you,"

Dio menoleh, menatap Farrel bingung. Ia masih mengenakan pakaian dramanya karena kata Farrel, ia terlihat seratus kali lipat lebih tampan.

"Apa?"

"You're like her, aren't you?"

Dio mengalihkan pandangannya, diam mengabaikan pertanyaan Farrel. Berakting seperti barusan Farrel tidak mengatakan apa-apa, padahal perkataan Farrel menggema di pikirannya.

Complicated Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang