31

1K 65 10
                                    



We all broke our rules for someone


°°°

Senin

Keisha dan Alvaro sedang membersihkan aula, itu adalah hukuman yang diberikan Bu Ciao karena terlambat masuk kelas. Keisha hanya diam sambil memegang kain pel, sedang Alvaro kebingungan karena ia tidak bisa memeras kain pelnya. Alvaro berdecak kesal, "ck, aelah tai amat euy," Alvaro membanting kain pelnya.

Tak

Keisha sempat terkejut namun kembali melamun, "jaman galau?" Ledek Alvaro.

"Iya."

"Gak tuh, kayak aing dong. Dibawa enjoy biar saingan banyak," Alvaro menepuk dadanya bangga.

"Tai," Keisha menaruh kain pelnya lalu duduk dilantai yang sudah kering. "Sekarang lagi jamannya cowok cuma singgah sesaat," lanjut Keisha.

"Gimana tuh?"

"Gimana ya, lo cuma singgah sesaat dihati orang, kayak lo singgah di halte cuma buat nunggu bus dateng,"

"Curhat mba?"

"Gue serius, kak. Gini deh, lo digantungin Alvea enak gak? Engga kan? Ya sama. Disini posisinya Alvea banyak yang suka, dia bingung harus gimana. Disisi lain dia suka lo, disisi lain dia juga suka sama Kak Marthin. Dan juga, lo nya gak menunjukan kalo lo serius sama Alvea. Sekalian gue kasih pencerahan, jangan kelamaan pdkt, nanti pas pacaran malah bosen."

"Maneh kesambet apa?"

"Lo gak bisa serius bentar aja gitu? Nanti lo malah nyesel, ya gue cuma bilangin."

"Iya Keisha, makasih pencerahannya."

"Bagus,"

Alvaro ikut duduk di samping Keisha. "Aing kudu gimana?"

"Perjuangin lah, tapi, berjuangnya jangan diawal doang, basi."

"Woah, secara tidak langsung lo curhat,"

"Bodo lah anjir."

Alvaro tertawa, ia mendorong-dorong Keisha hingga gadis itu jatuh. "Buset, dendam apa lo sama gue?"

"Dendam jiwa, raga, hati... Eh hati? Haha hati aing mah udah dicuri neng Alvea, anjay,"

"Gila, gila, gila, sapa sih lo?"

"Pangeran,"

"Pangeran kodok,"

"YA BIARIN! Nanti kan aing berubah jadi pangeran tampan kalo dicium neng Alvea,"

"Najis," bukan Keisha yang mengucapkan itu, melainkan Alveanya sendiri. "Ogah gue nyium lo, bakteri,"

"Bakteri, bakteri, gini-gini bisa bikin anak orang kejang-kejang ngeliat ketampanan gue,"

"Najis," Alvea menjitak kepala Alvaro kencang lalu meninggalkan Alvaro yang kesakitan. "Eh tunggu aing! Tungguin pangeran kodokmu, Putri Tiana— Alvea maksud aing," Alvea enggan menoleh, Alvaro tertawa kecil Dan mengejar Alvea.

Keisha terkekeh geli melihat Alvaro yang masih mengejar Alvea. "Goblok anjir Kak Varo, ajaib banget tuh anak,"

Tak lama dari itu, Yosha datang membawa air mineral untuk Keisha. "Mau gak, Kei?" Tanya yosha sembari duduk. "Engga deh," tolak Keisha.

"Di tolak itu gak enak,"

"Haha mampus,"

"Cinta bertepuk sebelah tangan juga gak enak,"

Complicated Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang