Jangan gaya ngucapain omongan manis, nanti disemutin•••
Tiga hari kemudian.
Sekarang hari kamis, dan hari ini ada senam bersama di lapangan. Kelas 10 dan kelas 12, kelas 11 nya membuat rangkuman. Keana rajin kalau membuat rangkuman, sama kaya keisha, paling sebaris doang hehe. Emang dah mereka mah ga pernah bener, sekarang sheren sedang pergi ke toilet sendirian.
"Keana sama keisha Pinter, sama kaya yang lain cuma kelakuannya mines anjir, sama aja kaya ka alex dkk. Tapi ka gelano sama ka Alex masih rajin sih. Ah tau ah kaya orang gila gue ngomong sen-" sheren menabrak seseorang dan ia menghentikan ucapannya.
Sheren melihat orang itu, dia dio. Sheren menunduk dan meminta maaf, "eh, hehe ka dio, sorry ka ga liat." ucap sheren.
Dio melihat sheren sekilas, "hm." dio berjalan lagi ke arah ruang osis dan meninggalkan sheren.
"Cuek banget ka dio, tapi wei malu gue jadinya. Balik ah pamer abis ketemu gebetan." sheren bergegas pergi menuju kelasnya. Sial dia ditabrak sama Alex
Alex menabrak sheren cukup keras, "eh, sorry," ucap alex. Alex melihat siapa orang itu dan ternyata sheren, "oh sheren, sorry ya gue buru-buru." kata alex lagi. Sheren hanya mengangguk dan menuju kelasnya lagi.
-di kelas-
Line || 07.44 a.m
Dio alveiro
Sheren : ka
07.52 a.m
Dio alveiro : y mbb de
Kan senam ya kok dua orang itu kagak
Sheren : hehe maaf tdi nabrak ka
Dio alveiro : oh y gpp
Anjeng sabar sheren sabar
Sheren : tdi ga senam ka?
07.58 a.m
Dio alveiro : tmn gue nge line, dia kekunci di ruang osis
Asiq panjang juga chatnya
Sheren : kok bisa ka?
Dio alveiro : iy td pagi gue sm dia ngmbl brks turnamen basket sm silat, trs dia gue tinggalin dan kekunci d dlm. Gue lupa kl ada dia
Anjink chat terpanjang dari doi, buset brks apaan? Oh berkas kali ya
Sheren : haha lucu lo ka
ReadTaiiii
"Sheren!" Ada yang memanggil sheren dengan nada tinggi. Sheren sigap menoleh dan ternyata itu guru yang ngawas kelas dia
"Eh ibu," sapa sheren.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated
Teen Fiction[Completed] People will go, but feelings, they stay. Awalnya ini hanyalah rasa yang sederhana sampai takdir mulai membuat permainan hati. Aku tak pernah bisa memilih ingin menyukai siapa, aku tak pernah bisa menolak takdir meski aku ingin sekali m...