hehe, telat ya? buat perayaan 70k. thank youuuu seneng banget gak ngerti lagi. btw ini bakal di revisi tapi gatau kapan, soalnya kacau bgt ini cerita.mmmm, apa lagi? ngga tau pokoknya enjoy aja deh.
|
|
|
"Gimana?""Belum, lagi sibuk katanya. Nanti aja pas pulang,"
Melihat bagaimana tanpa positif tertera disana, rasanya Sheren seneng banget. Gak bisa di pungkiri jalan dua tahun mereka menikah, akhirnya si kecil datang buat melihat dunia. Tentu saja tidak perlu di tanya kan suami nya siapa?
Sekarang Sheren lagi bersama Alvea, gadis itu baru saja pulang dari kerjaannya dan mampir ke rumah Sheren. Mau main aja niatnya, terus lihat Sheren mukanya sumringah di tanya sama Alvea, tadinya gak mau Sheren jawab tapi akhirnya cerita juga karena gak bisa di pungkiri betapa senangnya dia.
"Lo gimana sama Alvaro?" tanya Sheren, membereskan beberapa barang disana.
Alvea ketawa kecil. "Gimana apanya, lagi sibuk banget lusa mau berangkat,"
"Kemana?"
"Maldive,"
"Itu mah elo liburan jingan," udah mau jadi ibu pun gak bisa di hindari soal nge-gas mah. Alvea ketawa aja sambil nyemilin kuaci.
"Gue takut deh, jadi cemas sama reaksi Kak Dio nanti,"
Alvea menoleh ketika Sheren duduk di sampingnya. "Mas Dio lah," wanita itu memperlihatkan deretan giginya, mencolek lengan Sheren.
"Apa sih Al..." Sheren rada gimana dengernya, tapi masa mau manggil Kak mulu? Apa ya yang enak? Sheren bingung.
Alvea ketawa lagi. Ia membereskan sampah kuaci dan beberapa barang lain. Pamit pada Sheren harus pergi menuju tempat pemotretan, mendadak harus kesana. Sheren ngangguk nganterin Alvea sampai depan pintu.
Pertemanan mereka masih terjalin dengan hangat, Keana yang akan menikah bulan depan masih suka nginep, melalang buana gadis itu. Iya masih gadis (kalo bertukar cerita mungkin lain lagi). Tinggal dia aja, Leika baru dua minggu yang lalu.
Gak ada yang berubah, kecuali penampilan. Mereka masih tetap teman Sheren yang kalau udah ngumpul berubah lagi jadi abg labil yang otak ya gak lebih dari seperempat sendok nyamnyam. Apalagi Arul sama Farrel, bener-bener gak berubah.
Sheren melihat ponselnya bergetar, menandakan ada pesan masuk. Di lihat disana, ternyata ada notifikasi masuk dari sang suami. Sheren buka.
Hubby💕
| tunggu sebentar aku lagi beli kue
| kamu mau apa?Jari-jadi Sheren mulai mengetik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated
Teen Fiction[Completed] People will go, but feelings, they stay. Awalnya ini hanyalah rasa yang sederhana sampai takdir mulai membuat permainan hati. Aku tak pernah bisa memilih ingin menyukai siapa, aku tak pernah bisa menolak takdir meski aku ingin sekali m...