I will go back to you, soon~•~
H-1 study tour, alvea dan yang lain sedang berbelanja di supermarket. Entah sejak kapan gelano menjauh dari leika, kini gadis itu sedang termenung menyaksikan kegilaan Keisha dan alvea. Keana yang sedang sibuk main troli bersama dengan sheren. Keana masih marah kepada keano, sebab kebohongan keano bertambah sejak tadi.
Sheren mendorong troli yang dinaiki keana, "lo kenapa sih sama ka keano?" Tanya sheren bingung. Keana mengedikkan bahu tak acuh.
Sheren mendengus, berhenti mendorong dan melihat kearah keano yang kebetulan sedang bersama yana. Kini sheren mengerti, keano bilang ia tidak bisa ikut lagi karena mengantar adiknya. "Cih, dasar lelaki buaya." cibir sheren.
Keana menoleh sesaat lalu turun dari troli, ia mengambil satu deterjen dan menaruhnya di troli. "Ngapain?" Sheren bertanya pada keana.
"Mama nitip, sekalian deh sama sikat wc." jawab keana.
"Buat?"
"Nyodok mulut keano."
"Goblok."
Sheren kembali mendorong trolinya, sedangkan keana sibuk mengingat tadi ia ingin membeli apa. "Cemilan udah, sabun udah, sampo juga, odol juga, sikat gigi kan ada dirumah... Apa lagi ya?" Keana berucap pada dirinya sendiri.
"Minuman, kesana yo." ajak sheren.
Disisi lain, alvea dan Keisha asik mengambil makanan ringan. Alvea memilih makanan yang ingin dibeli, Keisha mendorong troli sambil bersenandung. "What the hell?" Keisha kaget dengan kedatang marthin yang langsung masuk ke trolinya. "Minggir lo!" Seperti dikomando, marthin segera keluar dari troli. Senyum khas marthin terukir di wajahnya, ia segera berlari dan yang benar saja, marthin dan Dylan sedang main kejar-kejaran.
Lain lagi dengan leika, ia sendirian tidak ingin ditemani. Leika terus mendorong trolinya yang masih kosong. Karena teman-temannya pengertian, tanpa sepengetahuannya alvea dan yang lain sudah membelikan cemilan, minuman dan sebagainya.
Daffian datang menghampiri leika, "gelano pergi?" Tanya daffian tiba-tiba. "Udah gue bilangkan, lo sama gue aja," daffian tersenyum lagi.
"Dia bakal kembali lagi, gue yakin." leika berucap, menatap lurus pandangannya dan enggan menoleh ke daffian.
"Kenapa lo begitu yakin?" Tanya daffian.
"Layaknya boomerang, seseorang yang masih hidup maupun yang udah mati pasti akan kembali. Dibutuhkan atau tidak, ya pasti kembali," jawab leika mantap.
"Kalo udah mati balik kemana?" Tanya daffian lagi.
"Dia kembali ke tempat yang memang sudah abadi."
Daffian tersenyum melihat leika yang entah sejak kapan juga tersenyum, "dan gue percaya, lo bakal galau lagi," ucap daffian.
Leika menoleh ke arah daffian, "Kenapa?"
Daffian tersenyum, "buktinya, gelano lebih bahagia sama Carly," daffian menunjuk gelano yang sedang bercanda tawa dengan carly. Leika mengikuti arah yang ditunjuk daffian, senyumnya terukir, "itu ga bakal lama, karena lo ga tau aslinya Carly seperti apa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated
Teen Fiction[Completed] People will go, but feelings, they stay. Awalnya ini hanyalah rasa yang sederhana sampai takdir mulai membuat permainan hati. Aku tak pernah bisa memilih ingin menyukai siapa, aku tak pernah bisa menolak takdir meski aku ingin sekali m...