Setelah kejadian dimana Taehyung mengamuk, sekarang Taehyung sudah benar benar terus terang dengan hubunganya dengan Jungkook. Setelah kejadian itu juga ternyata Minjae out dari kampus dan pindah ke luar negeri.
Well, ia pasti sangat malu karena kejahatanya terbongkar. And Taehyung hanya bilang 'Like I Care'. Setelah kejadian dimana Taehyung murka, semakin banyak yang takut dengan Taehyung.
Semua jadi tidak berani membuat masalah atau berurusan dengan Taehyung. Sekaranga ini Taehyung dkk sedang mempersiapkan acara tahunan rutin yaitu expo dan turnamen persahabatan antar kampus.
Taehyung semakin sibuk, hingga ia tak ada waktu berdua dengan Jungkook. Untung Jungkook bisa memaklumi kesibukan Taehyung sebagai ketua Sema. Taehyung juga melakukan semuanya sendiri karena Namjoon sudah dikirim untuk ikut serta olimpiade.
Posisi Namjoon diganti Mingyu untuk sementara, dibantu dengan Bogum juga membantu. Mereka semua berusaha membuat Taehyung tidak terlalu capek karena Taehyung juga masih belum sembuh total.
Mingyu melihat lihat peserta untuk turnamen, siapa tau ada musuh Taehyung. Taehyung adalah kapten tim basket sehingga dia harus ikut turnamen. Meskipun semua orang kawatir dengan Taehyung, namun Taehyung tetap ikut turnamen, karena ia adalah pimpinannya.
Mata Mingyu melotot dan tertuju pada sebuah nama, yaitu Lee Hyunseung, rival Taehyung. Mingyu langsung keluar dan mencari Bogum.
"Hyung, Hyunseung ikut turnamen!" Bogum menoleh dengan cepat
"Kau serius Gyu?"
"Serius hyung! Lihat ini!" Mingyu menyodorkan data peserta turnamen. Bogum mengepalkan tanganya.
"Kita harus ekstra waspada Gyu, Hyunseung pasti mencoba berbagai cara untuk menjatuhkan Taehyung" Mingyu mengangguk.
"Kita pikirkan itu nanti hyung, sekarang kita selesaikan tugas kita dulu" Mingyu dan Bogum ahirnya memilih menyelesaikan tugasnya terlebih dahulu
Sementara itu, Taehyung mengerut keningnya. Sungguh ia amat pusing saat ini. Tugasnya begitu banyak, belum lagi ia harus latihan untuk turnamen nanti.
Jungkook masuk kedalam ruangan Taehyung, membawakan Taehyung bekal yang ia buat sendiri. Jungkook menghela nafasnya, Taehyung sangat sulit dibilangi, karena dia masih tetap kekeuh untuk mengikuti turnamen itu.
"Hyung" Taehyung mendongak dan tersenyum
"Baby.. Kamu ngapain disini?" Jungkook cemberut
"Oh, jadi tidak boleh ya menengok pacar sendiri?" Taehyung terkekeh
"Bukan begitu baby, kemarilah" Jungkook mendekati Taehyung dan duduk dipangkuan Taehyung.
Taehyung meletakan bekal yang dibawa Jungkook, ia membelai bibir Jungkook dengan lembut. Kemudian ia mencium bibir Jungkook. Melumatnya dengan lembut. Taehyung meremas butt Jungkook agar Jungkook membuka mulutnya.
"Ahhmppt" Taehyung langsung melesakan lidahnya kedalam mulut Jungkook. Jungkook mengalungkan tanganya ke leher Taehyung. Taehyung menghentikan lumatanya saat Jungkook memukul dadanya pelan.
Tak memberi cukup waktu untuk bernafas, ciuman Taehyung turun ke area leher, mengecup basah leher Jungkook. Sesekali menggigit dan menghisapnya.
"Ahh hyunghh jangan akhh meninggalkan ahh tanda" Taehyung menghentikan aksinya menatap satu tanda ruam di leher Jungkook, kemudian mengecupnya.
"Maaf, aku kelepasan baby" Jungkook berusaha menetralkan nafasnya kemudian mencubit hidung Taehyung dan tersipu malum
"Astaga hyung, kau membuatku malu" well bukan hanya Jungkook, tapi Taehyung juga malu sebenarnya. Jungkook udah merona parah, sementara Taehyung tertunduk tidak berani menatap Jungkook.
"Seharusnya kamu cegah aku baby?" Jungkook mengerutlan keningnya.
"Maksut hyung, hyung kecewa? Hyung nyesel ngelakuin itu?" Jungkook mulai sedikit emosi.
"Ya" oke ini bener bener bikin Jungkook naik pitam.
"Aku takut kelepasan, aku ingin menjagamu sampai kita bener bener sah" lanjut Taehyung yang bikin Jungkook langsung down amarahnya. Jungkook tersenyum
"Aku pikir apa hyung, hyung tenang aja, buktinya hyung masih bisa nahan kan?"
"Tapi kan-" Jungkook menaruh telunjuknya di mulut Taehyung. "Lain kali aku akan cegah hyung" Taehyung mengangguk dan tersenyum.
"Dokter Ahn bilang kondisi psikis hyung mulai stabil, depresi hyung mulai terkikis dan dokter bilang hyung akan segera sembuh dari penyakit kejiwaan. Hyung udah ga selfharm lagi kan?" Taehyung menggeleng.
"Terimakasih, ini semua berkat kamu baby. Aku pikir aku akan gila jika terus terusan depresi. Atau terkena skezo skezo apa itu. Tapi aku sangat bersyukur jika akhirnya aku bisa sembuh" Jungkook mengangguk.
"Tapi hyung, jantung kamu" Taehyung tersenyum sendu
"Aku akan mencoba selalu bertahan untuk kamu baby. Tapi seandainya aku gagal, aku harap kamu raih kebahagiaanmu bersama penggantiku" Jungkook menggeleng keras.
"Tidak, aku tidak mau siapapun selain hyung! Tidak!!" Taehyung tersenyum.
"Kelainan jantung, dan Syndrome ACA sangat sulit baby. Kau harus bisa bertahan dan move on saat aku lelah dan gagal nanti" Jungkook menangis dan memukul dada Taehyung pelan.
"Hyung bilang akan bertahan demi aku?!"
"Iya, aku akan bertahan semampuku baby. Tapi aku tidak bisa mengendalikan takdirku.. Jangan menangis, selama aku masih ada aku akan berikan semuanya untukmu" Jungkook memeluk Taehyung erat.
"Hyung akan sembuh, aku yakin hyung akan sembuh!"
"Hyung akan berusaha Jungkook-ah, hyung akan berusaha demi kamu dan juga appa eomma. Hyung akan berjuang untuk bertahan hidup. Mungkin akan susah mengingat hyung selalu berusaha untuk mati. Tuhan mungkin marah pada hyung, tapi hyung akan berusaha hidup sekarang. Karena sekarang hyung punya tujuan" Taehyung menatap Jungkook jauh kedalam matanya.
"Kamu tujuan hidup hyung sekarang Jungkook"
"Hyung sangat mencintai kamu"
______________
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crystal Snow [END]
FanficDisaat benci berubah menjadi cinta saat turunya kristal salju pertama di bulan desember, mereka mulai menyadarinya. Kim Taehyung dan Jeon Jungkook yang berubah menjadi saling mencintai dan saling membutuhkan. Namun apakah mereka akan saling mengungk...