Part 4. Not Willing

71 11 1
                                    

Dua menit lagi, Daniel sudah bersiap-siap keluar kelas dan menghampiri kekasihnya.

Seongwoo memangku dagunya dengan satu tangan. Ia merasa aneh dengan laki-laki di sampingnya.

Sementara Seongwoo asik memerhatikan teman di sampingnya, Jaehwan yang duduk di depannya menatap Seongwoo.

"Hei, kau jatuh cinta kepada Daniel?" tanyanya yang sukses membuat Seongwoo memicingkan matanya.

Daniel yang mendengar namanya disebut sempat menengok ke arah teman-temannya, tetapi lelaki tampan itu dengan cepat mengabaikan mereka.

"Apa maksudmu?" tanya Seongwoo tak suka dengan pertanyaan Jaehwan tadi.

"Dari tadi aku memerhatikanmu memandangi Daniel. Seperti seorang gadis yang tengah kasmaran."

"Kau memerhatikan aku dari tadi?"

"Iya."

"Lalu apa bedanya aku denganmu?"

"Jelas berbeda."

Daniel bertepuk tangan, kemudian bel pulang sekolah berbunyi. Perhitungannya tepat. "Seongwoo, aku tidak keberatan sama sekali kalau kau menyukaiku. Tetapi, aku sudah memiliki kekasih yang jauh lebih baik darimu. Jadi, maafkan aku bila aku menolakmu sekarang juga."

"Hei, sinting! Aku laki-laki normal. Dan kalau kau lupa, aku ingatkan kalau aku memiliki seorang kekasih."

Daniel mengangkat bahunya tak peduli. Ia segera bergegas menemui kekasihnya. Se Ri pasti sudah menunggunya.

"Hei, maksud ucapanmu tadi apa?" tanya Jaehwan.

Seongwoo menghela napas panjang. "Coba ulangi ucapanmu tadi."

"Ucapanku yang mana?"

"Ucapanmu setelah kau mengatakan kalau aku menyukai Daniel."

Jaehwan mengerutkan keningnya, ia mencoba mengingat ucapannya tadi. "Emmm, kau menatap Daniel seperti seorang gadis yang mengagumi Daniel?" ucapnya setengah berpikir.

"Tadi kau tidak mengatakan itu."

"Memang apa yang kukatakan tadi?"

"Dari tadi aku memerhatikanmu memandangi Daniel. Seperti seorang gadis yang tengah kasmaran," ujar Seongwoo mengikuti suara Jaehwan. "Itu yang kau katakan tadi."

Jaehwan mendengus. "Kalau kauingat ucapanku tadi, kenapa kau menyuruhku untuk mengulangnya lagi?"

"Aku hanya menguji daya ingatmu. Sepertinya kau memang payah."

"Sialan kau."

Seongwoo terkekeh. Ia merasa sangat bangga dan bahagia bisa menjahili temannya.

"Oh ya, aku masih belum mengerti maksudmu tadi. Kau bilang kalau kita itu sama?"

Seongwoo mengangguk.

"Sama bagaimana? Aku tidak memerhatikan Daniel. Itu berati aku bukan gadis yang tengah kasmaran. Itu berarti juga aku dan kau berbeda."

Seongwoo menepuk keningnya kesal. "Dengarkan aku, kau bilang aku jatuh cinta kepada Daniel karena aku terus-terusan memandanginya?"

"Emm benar. Kau terus memandanginya, memerhatikannya sambil memangku dagumu seperti ini," jelasnya sambil berpose.

"Kalau begitu kita sama. Aku jatuh cinta kepada Daniel karena memandanginya terus, dan kau jatuh cinta kepadaku karena memerhatikanku terus."

Jaehwan terdiam mencerna kata-kata yang diucapkan Seongwoo. Ia menyimpulkan Seongwoo jatuh cinta kepada Daniel, apakah itu sama juga saat ia memerhatikan Seongwoo tadi?

The Hidden (Kang Daniel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang