Part 6. Shock!

59 10 0
                                    

Se Ri berguling ke sana kemari sambil terkikik. Pikirannya melayang mengingat kejadian mengejutkan beberapa jam yang lalu di panti asuhan.

Ia dan Daniel berciuman!

Se Ri bahkan tak sadar jika ia sudah melakukan hal itu. Rasanya seperti mimpi. Mimpi yang menyenangkan.

Se Han memicingkan matanya menatap Se Ri. Melihat tingkah kakak perempuannya yang lumayan aneh malam ini membuat Se Han merinding.

Se Ri semakin melilit tubuhnya dengan selimut dan masih asik berguling-guling. Tanpa sadar bahwa adiknya sedang menatap dia.

"Nuna... " panggil Se Han memastikan bahwa gadis yang berguling-guling di ranjang Se Ri adalah kakaknya.

"Nuna... " panggilnya lagi. Tetapi, manusia yang terlilit selimut itu masih belum menyadari kehadiran orang lain di dekatnya.

Se Han meringis ngeri. Pikirannya melayang membayangkan kalau kakak satu-satunya itu gila.

Tak lama,  Se Ri tertawa keras. Hal itu semakin membuat Se Han yakin bahwa ada masalah dengan otak kakak perempuannya.

"Mama!  Nuna sudah gila!  Dia kerasukan!  Mama!" teriak Se Han sambil melarikan diri dari kamar Se Ri.

Mendengar suara teriakan adik laki-lakinya,  Se Ri terdiam. Kemudian, ia segera menatap tajam pintu kamarnya. Seolah pintu itu memiliki masalah besar dengannya.

"Adik durhaka," umpatnya.

***

"Melupakanku?" tanya Jiyeon.

Se Ri menggeleng. "Aku hanya ingin memberinya ini."

"Kau tidak pernah membawakan kami bekal makan siang. Apa karena Daniel kekasihmu makanya kau membawakan dia bekal?" tanya Eunseo.

"Dia tidak pernah membawa bekal. Sedangkan kalian selalu membawa bekal. Jadi, apakah aku salah kalau aku membawakannya bekal?"

"Salah. Kau lebih menyayangi dia dibandingkan kami," sahut Jiyeon.

"Kalian tunggu di sini," ucap Se Ri tanpa menghiraukan ucapan teman-temannya.

Tadi ia melihat Jaehwan dan Minhyun sampai di kantin sekolah. Itu berarti Daniel juga ada bersama mereka. Karena memang biasanya mereka plus Seongwoo selalu bersama-sama.

Bukannya menemukan Daniel, Se Ri malah menerima kekecewaan. Daniel tidak bersama ketiga temannya.

Ketika ia hendak berbalik, matanya menangkap sosok Daniel yang duduk di dekat mesin minuman.

Hatinya bersorak gembira. Tetapi, tak lama setelah itu Se Ri kembali menelan kekecewaan. Daniel sedang makan berdua dengan seorang wanita.

Diperhatikannya kedua insan itu. Bahkan, Se Ri sedikit bersembunyi agar lebih mudah dan berjaga-jaga jika Daniel atau siapa pun yang mengenalinya melihat dia.

Rasa penasaran Se Ri tentang sosok wanita cantik itu terjawab sudah ketika ada siswi yang menyapa wanita itu.
"Cheng Xiao, kau melupakanku saat bersama Daniel," ucap salah seorang siswi.

"Cheng Xiao?" batin Se Ri.

Wanita bernama Cheng Xiao itu tersenyum manis, Daniel terkekeh ketika mendengar ucapan siswi berambut sebahu itu.

"Karena aku tidak bisa mengalihkan perhatianku dari Daniel, sangat disayangkan jika wajah tampannya diabaikan begitu saja," jawab wanita bernama Cheng Xiao itu.

Oh, lihatlah. Bahkan, Daniel tertawa bahagia ketika wanita itu memujinya.

Se Ri mengambil ponselnya di saku. Ia tidak boleh curiga seperti ini. Ia harus bertanya langsung.

The Hidden (Kang Daniel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang