"Nuna."
"Hm?"
Se Han bergerak mendekati kakaknya. "Wanita yang kita tolong tadi, apakah dia temanmu?"
"Maksudmu Cheng Xiao?"
"Entahlah. Tetapi, mungkin iya. Karena aku tidak tahu siapa namanya."
Se Ri meletakkan pensilnya, kemudian menghadap adik laki-lakinya yang sedang menulis. "Kenapa kau bertanya tentang dia? Kau tidak menyukainya, bukan?"
Se Han mendongak menatap kakaknya. "Tidak salahkan kalau aku menyukainya. Dia wanita yang cantik dan ramah, siapa pun bisa menyukainya termasuk aku."
"Apa?" tanya Se Ri dengan dua alis yang hampir menyatu.
Se Han terkekeh. "Bukan tipeku menyukai wanita yang usianya lebih tua dariku."
"Lalu, apa maksudmu tadi?"
"Hanya penasaran. Aku melihat teman-teman Daniel hyung tidak begitu menyukainya."
"Kenapa kau bisa seyakin itu?"
"Karena kami sama-sama seorang laki-laki."
"Kenapa juga mereka tidak menyukai Cheng Xiao?"
"Nah, itu masalahnya. Dari yang kulihat wanita itu tidak buruk. Sikapnya ramah dan tipe orang yang suka berterima kasih. Mungkin saja memang ada masalah diantara mereka."
"Mungkin..."
"Dia temanmu?"
"Bukan. Dia seniorku."
Se Han mengangguk-angguk, kemudian meraih penanya dan kembali menulis. Tak lama dia kembali bersuara. "Jiyeon nuna juga."
"Kenapa dengan Jiyeon?" Se Ri kembali meletakkan pensil yang baru dipegangnya.
"Dia kurang menyukai seniormu itu," ucap Se Han sambil fokus menulis.
Se Ri menggelengkan kepalanya, sepertinya Se Han berubah menjadi anak yang sok tahu.
Terbukanya pintu kamar membuat Se Ri menoleh. Dia tersenyum melihat sang mama yang datang dengan membawa nampan berisi minuman dan makanan ringan.
"Kalian masih belajar?"
Se Han dan Se Ri mengangguk. Bedanya, Se Ri mengangguk sambil melihat mamanya, sedangkan Se Han menatap bukunya.
"Besok mama berangkat pagi," ujar sang mama setelah meletakkan nampan di atas ranjang.
"Berangkat pagi?"
Se Han dan sang mama serempak melempar pandang kepada Se Ri.
"Apa aku belum mengatakannya pada nuna?" tanya Se Han.
"Mengatakan apa?"
"Mama akan pergi ke Amerika. Menemani bibimu, suaminya ditugaskan keluar negeri selama satu bulan."
"Bibi Yeon sudah melahirkan?"
"Akan."
"Berapa hari mama di sana?"
"Sampai bibimu melahirkan. Selama mama di Amerika, kalian tinggal bersama keluarga Jiyeon. Mama sudah berbicara dengan bibi Yeri."
"Baiklah. Sudah lama aku tidak menginap di sana."
"Jangan merepotkan bibi Yeri."
"Iya."
"Mama juga akan mampir ke rumah nenek Jiyeon. Beliau tahu kalau mama akan ke Amerika, beliau ingin mama mampir ke rumahnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hidden (Kang Daniel)
Fanfiction👉LENGKAP👈 Judul awal Daniel Is My Namja Chingu Memiliki seorang kekasih yang tampan, baik hati, disenangi banyak orang dan juga populer membuat Se Ri merasa gelisah, kesal dan juga cemburu. Namun, bukan itu yang membuat Se Ri merasa takut. Meliha...