Atmosfer terasa berbeda setelah keempat lelaki muda itu duduk di ruang tamu dan bergabung bersama para gadis.
Tidak semua. Hanya dua orang itu. Sepasang muda-mudi yang tampak salah tingkah.
Minhyun kembali mengingat beberapa saat yang lalu ketika dia dan dua teman lainnya datang.
Flashback
"Minhyun-ah!"
Lelaki itu hampir terjungkal ke belakang lantaran teriakan yang katanya-sambutan-berhasil membuat kerja jantungnya menjadi lebih cepat.
Beruntunglah karena Jaehwan berada di belakangnya, sehingga dia tidak perlu menanggung malu apabila dirinya benar-benar terjungkal.
"Teman-teman Jiyeon akan menginap di sini, kau juga mau menginap di sini?" tanya mama Jiyeon dengan senyuman lebarnya.
"Apa?"
Minhyun menoleh ke kanan dan ke kiri, ia berharap mendapat bantuan dari teman-temannya. Tetapi, seolah senang membuat Minhyun mati kutu, mereka semua terdiam dan berusaha menahan tawanya.
"Me-menginap?
Mama Jiyeon mengangguk antusias. "Iya! Mau?"
"Maaf bibi, aku ...," Minhyun melirik Daniel sebentar, kemudian berucap, "Aku sudah berjanji akan menginap di rumah Daniel, jadi maaf kalau aku menolak tawaran, Bibi. Tidak mungkin aku mengingkari janjiku."
Daniel menaikan satu alisnya, dia merasa tersinggung dengan ucapan Minhyun. Jujur saja Daniel tidak suka Minhyun menyeret namanya dalam aksi kebohongan yang sedang dilakukan Minhyun.
Mama Jiyeon sedikit mendesah kecewa. "Begitukah? Jadi, kau tidak ikut menginap di sini?"
Minhyun mengangguk.
"Sungguh?"
"Iya, Bibi. Lagipula hanya Se Ri dan pacar Seongwoo yang menginap, tidak mungkin aku ikut menginap bersama para gadis."
"Ah, sayang sekali."
"Maaf, Bibi."
Flashback end
"Jadi, kau akan tinggal di sini selama ibumu di Amerika?" tanya Jaehwan memecah keheningan.
Se Ri mengangguk singkat. Dia senang tinggal di rumah Jiyeon. Begitu juga dengan Jiyeon, karena memang Jiyeon anak tunggal, dia senang saja jika Se Ri dan adiknya tinggal sementara waktu dengannya.
"Apa kita bisa melakukan sesuatu yang lain? Aku mulai merasa bosan," ujar Seongwoo.
"Tentu," jawab Jiyeon.
***
Mereka mulai sibuk dengan diri mereka sendiri. Se Ri dan Jiyeon sibuk berfoto bersama. Minhyun dan Daniel sedang menertawakan Jaehwan yang baru saja jatuh dari ayunan. Sedangkan Seongwoo dan Eunseo sedang duduk berdua.
Tak butuh waktu lama bagi Se Ri dan Jiyeon untuk berfoto bersama. Setelah puas berfoto kedua gadis itu menghampiri Daniel dan kedua temannya.
"Apa yang biasa dilakukan para gadis ketika sedang berkumpul?" tanya Jaehwan yang sedang bersandar di tiang ayunan.
"Tidak pasti," jawab Se Ri.
"Apa itu?"
"Biasanya kami duduk bersantai, mengobrol ditemani makanan."
"Tidak jauh berbeda dengan kami."
"Lalu?"
"Jika para gadis mengobrol, kami para pria melakukan hal lain, kami cenderung memerhatikan jalanan dan sesekali memberi komentar."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hidden (Kang Daniel)
Fanfiction👉LENGKAP👈 Judul awal Daniel Is My Namja Chingu Memiliki seorang kekasih yang tampan, baik hati, disenangi banyak orang dan juga populer membuat Se Ri merasa gelisah, kesal dan juga cemburu. Namun, bukan itu yang membuat Se Ri merasa takut. Meliha...