Part 7. Cheng Xiao

69 12 2
                                    

Sudah menjadi hal yang biasa bagi Eunseo untuk menunggu kekasihnya di dekat gerbang sekolah.

Gadis berambut panjang itu selalu setia menunggu Seongwoo. Bahkan, ia jarang sekali protes atas keterlambatan kekasihnya.

"Kenapa belum pulang?" tanya Dayoung, teman satu kelasnya.

"Menunggu Seongwoo," balas Eunseo.

"Emm, tadi aku melihat dia bersama dengan Jaehwan Sunbae.  Mereka baru keluar dari ruang guru."

"Ruang guru?"

"Iya. Aku tidak tahu ada kepentingan apa mereka di sana. Aku hanya melihat mereka ke luar dari ruang guru."

"Sepertinya ada masalah dengan nilai mereka. Seongwoo akhir-akhir ini mengeluhkan nilai matematikanya yang menurun."

"Mungkin saja."

"Lalu, kenapa kau belum pulang?"

"Aku menunggu jemputanku."

"Supir?"

"Iya. Mana mungkin pacar?"

"Hei, jangan bilang seperti itu. Sangat mencurigakan kalau kau bilang begitu."

"Aku serius, Eunseo."

"Baiklah. Aku salah."

Dayoung tertawa singkat, kemudian kembali serius. "Kau dan Se Ri sudah punya kekasih. Lalu, bagaimana dengan Jiyeon?  Aku lihat dia cukup manis untuk menarik perhatian laki-laki."

"Manis saja belum cukup."

"Dia gadis yang cantik. Sungguh."

Eunseo mengangguk. "Kau benar. Diantara kami bertiga Jiyeon yang lebih cantik. Alasan mengapa ia belum mempunyai seorang kekasih karena dia benar-benar mencintai masa sendirinya."

Dayoung berdecak sebal. "Kau bercanda lagi?"

"Hahahaha.... Tidak, maksudku belum. Dia bilang belum saatnya jatuh cinta. Kau tahu? Dia benar-benar serius menjalani profesinya sebagai pelajar."

"Itu memang tugas kita. Masa depan kita jauh lebih penting."

"Terkadang Jiyeon sangat membosankan."

"Kenapa?"

"Dia adalah tipe gadis yang sangat serius. Sulit sekali mengajaknya bercanda. Tetapi, beruntunglah karena Se Ri ada di tengah-tengah kami. Se Ri bisa membuat kami merasakan kehangatan sebuah persahabatan. Dia punya banyak cara untuk membuat kami terhibur."

"Dia belum pernah jatuh cinta?"

"Sudah."

"Sudah?"

Eunseo mengangguk. "Cinta pertamanya. Tetapi, kau tahu sendiri kalau cinta pertama sulit berhasil?"

"Tidak selamanya seperti itu. Ayahku adalah cinta pertama ibuku."

"Benar. Tetapi, hal itu terjadi pada Jiyeon. Yang kudengar sekarang adalah cinta pertamanya sudah melupakan dia."

"Jiyeon pernah berkencan?"

"Tidak sampai berkencan. Hanya sebuah rasa yang terpendam."

***

"Mantan kekasih?"

Seongwoo mengangguk. "Iya."

"Sudah berapa kali dia berkencan?"

Seongwoo mengerutkan keningnya, mencoba mengingat.  "Tiga kali?"

"Jadi, Se Ri adalah yang ketiga?"

"Seingatku begitu. Daniel pertama kali memiliki seorang kekasih saat kami SMP. Kemudian, kelas satu SMA."

The Hidden (Kang Daniel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang