Part 35. It's Hidden

39 4 0
                                    

Bintangnya tolong ditekan dulu ya teman...

Gak lama kok, sebentar aja.
Happy reading.

Tks.


Nama apa yang cocok untuk menjelaskan situasi yang saat ini sedang terjadi? Tegangkah? Atau mencekam? Atau bukan keduanya?

Seberapa keras pun mereka mendeskripsikan situasi saat ini, tak dapat bisa membuat mereka puas. Terlalu banyak campuran rasa yang melebur menjadi satu, hingga rasa tersebut terlalu abstrak. Sulit dikenali.

Jacky yang bertugas menjadi tokoh utama saat ini. Lelaki itu lebih banyak bicara dari biasanya. Cerita yang ia lontarkan sudah sangat lama terpendam, ingin rasanya ia luapkan saat ini juga.

Dan ya, Jacky tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu.

"Biar kuceritakan lagi dari awal, aku tidak ingin cerita ini menjadi rancu bila mengutarakannya secara langsung. Aku ingin semua terbongkar, dari awal hingga akhir."

Mungkin apa yang diucapkan Jacky ada benarnya. Mereka pun sepakat mendengarkan kisah masa lalu versi Jacky secara runtut.

"Liburan kita waktu itu, aku pikir akan menjadi liburan paling mengesankan. Setelah lama berteman, akhirnya kita bisa pergi bersama-sama," ucap Jacky.

Jika bisa diingat kembali, mereka—Daniel, Minhyun, Jacky, Seongwoo dan Jaehwan—telah lama bersahabat. Dan kala itu adalah pertama kalinya mereka berlibur bersama. Daniel dan Jaehwan yang paling jarang ikut serta, karena berbagai alasan seperti acara keluarga dan sekolah.

Sambil mengenang masa lalu, Jacky kembali berucap, "Kalau kupikirkan lagi, aku memang tokoh yang paling bersalah. Kalau bukan karena aku membawa Jinwoo, mungkin petaka ini tidak akan pernah terjadi. Dan Mikyung masih berada di sisi kita."

"Kau memang tokoh antagonis," sahut Seongwoo.

Melirik sekilas, Jacky tersenyum. "Akulah si tokoh dengan banyak peran."

"Dan semuanya tidak akan kacau kalau saja kau berkata jujur kepada kami," ucap Minhyun.

"Malam itu, aku mendengar suara Saera. Tidak begitu jelas, namun cukup membuatku terbangun dari tidur. Sebenarnya bukan benar-benar tidur, karena aku masih sempat mendengar musik lewat earphone."

"Kau mendengar Saera menangis?" tanya Jaehwan.

"Aku sudah bilang aku tidak begitu jelas mendengarnya. Tapi aku yakin bahwa itu suara Saera. Dia punya suara yang khas."

Jaehwan memicing. "Maksudmu suara lantang atau bisa dikatakan menggelegar?"

"Cerewet, dia begitu cerewet," sahut Seongwoo.

"Seperti aku?" tanya Eunseo.

"Kau tidak cerewet."

Jacky mengangguk mendengar argumen teman-temannya. "Karena aku merasa penasaran, aku memeriksa ke luar kamar. Yang kudapati bukan Saera, melainkan pintu kamar Mikyung yang terbuka."

"Apa kau melihat ada bangku di depan pintu?" tanya Jaehwan.

"Saera yang memberitahumu?"

Jaehwan memberikan anggukan kecil.

"Aku semakin penasaran, karena itulah aku menuju ke kamar Saera. Namun, anehnya aku tidak mendengar suara apa pun. Karena itulah aku kembali ke kamarku. Dan baru kusadari saat aku melihat Jinwoo tertidur di ranjang. Padahal sebelumnya ranjang itu kosong, dan hanya aku yang menempati. Aku bertanya-tanya kemana saja dia malam itu?"

The Hidden (Kang Daniel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang