Part 23. Emotion

20 4 0
                                    

Minhyun keluar dari kamar mandinya dan mendapati Daniel yang sudah terbangun. Juga kamar yang kosong, kecuali Daniel dan dia sendiri.

"Di mana mereka?"

Daniel mengernyit bingung. "Mereka siapa?"

"Seongwoo dan Jaehwan."

Daniel menggeleng pelan. "Oh, mereka. Memangnya mereka datang ke rumahmu?"

Minhyun mengangguk.

"Aku tidak melihat mereka sejak aku bangun tidur tadi."

Minhyun mengangkat bahunya. "Mungkin mereka pergi keluar."

Daniel diam tidak menjawab, dia lebih memilih untuk mencari ponselnya yang hilang entah ke mana. Seingatnya sebelum dia tertidur ponselnya berada di dekat kakinya.

Sementara Minhyun sudah kembali memasuki kamar mandi. Sebelumnya laki-laki itu membawa kaus putih dari dalam lemari.

Daniel menghela napas dalam-dalam. Matanya terpejam berusaha mengingat letak terakhir ponselnya berada sebelum dia tertidur.

Tepat saat itu, Minhyun keluar dari dalam kamar mandi. Kening laki-laki itu langsung mengernyit bingung begitu melihat Daniel tertidur dalam posisi duduk.

"Di mana?"

Minhyun menoleh cepat ke arah Daniel. Kalau tidak salah dia tadi mendengar suara Daniel bergumam. Meskipun suaranya terbilang kecil, Minhyun masih bisa mendengarnya dengan sangat jelas.

"Di mana?" gumam Daniel lagi.

"Apa? Apa maksudmu di mana?" tanya Minhyun. Dengan gerakan cepat Minhyun memukul kepala Daniel. "Bangun!"

Daniel sontak membuka matanya setelah telapak tangan Minhyun mendarat di kepalanya. Langsung saja Daniel mengelus kepalanya yang terasa sakit.

"Sialan. Apa yang kau lakukan?"

"Seharusnya aku yang bertanya padamu. Tidurmu belum cukup?"

Daniel mendengus kesal. "Aku tidak tidur."

"Kau tidur. Matamu terpejam. Dan kau mengigau. Kalau bukan tidur, lalu apa? Pingsan?"

"Aku hanya memejamkan mata."

"Untuk apa kau memejamkan matamu?"

"Kau menyimpan ponselku?"

Minhyun mengangguk.

"Sialan kau! Aku kebingungan mencari benda itu."

"Lalu, apa hubungannya dengan matamu yang terpejam?"

"Aku menutup mataku hanya untuk mengingat di mana aku meletakkan ponselku."

Minhyun berjalan ke lemari kecil di sudut ruangannya. Dia mengambil sebuah benda dari lemari itu.

"Aku sengaja meletakkan ponselmu di sana. Benda ini dekat dengan ponselku yang tertimpa kakimu. Jadi, aku mengamankannya."

Daniel menerima ponselnya kembali. "Aku mau memberi kabar."

"Untuk siapa?"

"Ibuku."

"Kalau kau akan menginap di rumahku?"

Daniel mengangguk membenarkan.

"Keluarlah setelah itu."

"Kenapa?"

"Jaehwan dan Seongwoo ada di luar. Kita bicara saja di luar kamar."

Daniel mengangguk singkat.

The Hidden (Kang Daniel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang