Bintangnya di tekan dulu teman....
Thank you...
And happy reading, All...
Jaehwan melirik jam tangannya yang telah berpindah tempat. Ia merasa sudah menyetir cukup lama, namun rasanya tempat tujuan yang akan ditujunya berada di ujung jalan yang entah kapana kan berujung. Perasaannya tidak tenang. Ia suda berulang kali menghubungi teman-temannya dan mengatakan kalau Jacky akan ke sana.
Ia sangat yakin Jacky akan ke sana. Karena memang sebelumnya laki-laki itu sudah mengabarinya.
Demi Tuhan, Jaehwan merasa kepalanya berdenyut dan akan pecah. Perasaan cemas, gelisah, tidak tenang, bimbang, takut dan penyesalan menjadi satu. Mungkin Jaehwan akan menjadi gila bila menahan perasaan yang tidak terkira ini lebih lama.
"Aku mohon, berbaik hatilah padaku."
Dalam keadaan kacau begitu, Jaehwan merasa sangat membutuhkan Tuhan. Entah ke mana saja dia selama ini sampai baru membutuhkan sosok-Nya.
"Angkat panggilanku, Daniel. Aku mohon."
Berdoa dan berusaha. Memang dua kata itu sudah menjadi satu kesatuan dan tidak bisa dipisahkan. Jaehwan meyakininya saat ini.
"Halo?"
Demi jalanan yang sangat ramai, akhirnya Danile mengangkat panggilan teleponnya. "Daniel? Akhirnya kau mengangkat panggilanku."
"Bukan, aku bukan Daniel. Kau tidak mengenali suaraku?"
Jaehwan mengernyit. "Astaga, Seongwoo?"
Laki-laki di seberang sana tertawa. "Benar. Ada apa?"
"Di mana Daniel? Aku tidak salah menghubungi nomornya, bukan?"
"Tidak, tidak. Kau menghubungi nomor yang benar."
"Lalu, kenapa kau, maksudku di mana Daniel?"
"Oh, Daniel? Aku tidak tahu di mana dia, tadi dia pergi bersama Se Ri, dia meninggalkan ponselnya. Begitulah kronologi ceritanya bagaimana bisa aku yang bersuara saat ini."
Jaehwan meremas ponsel itu dengan tangan gemetar. "Cari Daniel sekarang juga!"
"Kenapa?"
"Jangan banyak bertanya, laksanakan saja!"
"Kau seperti raja. Bisanya memerintah."
"Aku serius, Seongwoo!"
"Baik, aku akan mencari Daniel. Puas?"
Laki-laki itu mengangguk meskipun Seongwoo tidak dapat melihatnya. Setidaknya dia merasa sedikit lega, keadaan di pesta itu baik-baik saja, masih baik-baik saja.
"Jaehwan?"
"Apa?"
"Kau sedang menyetir?"
"Aku menuju ke sana."
"Bagaimana dengan Saera? Sudah membaik?"
Jaehwan mendengus. "Ada hal lain yang lebih mendesak. Pastikan semuanya terkendali."
"Kau tahu, aku merasa kau sedikit berbeda."
"Hm, aku juga merasa begitu."
"Kenapa?"
"Sebaiknya kau segera mencari Daniel."
"Ada apa denganmu?"
"Perasaanku mengatakan ada yang tidak benar, akan terjadi sesuatu."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hidden (Kang Daniel)
Fanfiction👉LENGKAP👈 Judul awal Daniel Is My Namja Chingu Memiliki seorang kekasih yang tampan, baik hati, disenangi banyak orang dan juga populer membuat Se Ri merasa gelisah, kesal dan juga cemburu. Namun, bukan itu yang membuat Se Ri merasa takut. Meliha...