Besok hari ujian dan Gracia telah bersiap pamit pada semua orang. Tentu saja kecuali Shani dan Vino...
"Ethan tau kak Shani ada dimana?"
"Di kamarnya mungkin, lagi belajar.."
"Oh baguslah.."
Dahi Ethan berkerut, sedikit banyak Ethan tau hubungan Shani dan Gracia yang membawa banyak derita ini, Ethan bahkan bingung dan tak tau harus bagaimana saat mendengar pertunangan kakaknya bukan dengan kak Gracia namun malah dengan kakaknya Sisi. Ethan pernah menjadi perantara bahkan menasehati Shani pasca masa pedekate, ingat?
"Ada apa memangnya kak? Kok baguslah?"
"Hm bukan apa-apa, kakak emang sengaja mau ngomong sama kamu.."
"Sama Ethan? Ngomong apa?"
"Ethan suka sama Sisi? Ethan nggak usah malu-malu.."
"I-iya,,"
"Ethan jaga Sisi ya? Ethan nggak mau kan Sisi kenapa-kenapa.. Nah, supaya Ethan bisa kuat jagain Sisi, Ethan juga harus jaga diri Ethan sendiri dengan baik.."
"Ethan nggak ngerti deh kakak bicara apa sih?"
Gracia tertawa. "Maksud kakak, Ethan harus bisa mulai berani.. Ethan harus belajar untuk tidur sendiri kalaupun Ethan abis ngalamin mimpi buruk, Ethan harus belajar buat nggak sering ngambek kalau permintaannya nggak dituruti, Ethan jangan jadi cowok cengeng kalau udah besar nanti.. Satu hal yang lebih penting adalah Ethan jangan pernah menyakiti hati wanita.. Siapapun wanita itu apalagi ibu kamu sendiri.. Ethan jangan takut untuk ingetin Shani kalau Shani salah.. ya?"
Gracia terkesiap saat tangan Ethan mengusap air mata di pipinya.."Iya, Ethan tau kok apa yang Ethan lakuin kak.. Kakak suka sama kak Shani ya?"
"Ethan.. kakak ... ya, kakak suka sama dia. Jangan bilang ke siapa-siapa soal hal ini ya? Jangan kamu ikut balapan mobil kalau udah besar nanti inget? Itu bahaya!"
"Tapi kak Shani udah ikut balapan mobil walaupun itu bahaya.."
"Haish, kakak kamu itu gila, jadi kamu jangan ikut-ikut ya?" Ethan mengangguk. "Janji?"
"Janji. Walaupun begitu, cita-cita Ethan tetep sama kak.. Kalau Ethan udah dewasa.. Ethan udah boleh belajar balapan mobil kan?"
"Kalau udah dewasa ya Ethan.."
Ethan tersenyum dan mengangguk, mebuat Gracia merasa gemas dan mengacak-acak rambut Ethan. Adik kecilnya itu.. Gracia memeluk Ethan dan Gracia dalam hati merasa ia tak bisa meninggalkan seseorang yang telah ia anggap Adik sendiri ini..
"Ethan bisa jaga diri kan? Ethan kalau makan jangan suka pilih-pilih lagi.."
"Iya Ethan sekarang udah dibolehin mama masuk les karate, jadi Ethan pasti bisa jaga diri kan? Ethan juga bisa jagain mama dan kak Gracia dari orang-orang jahat nanti."
Gracia mengangguk sedih. "Hm, Ethan anak yang hebat.."
"Iyalah,, Kak Gracia juga pernah bilang Ethan lebih keren dari kak Shani juga..."
"Iya bener,,"
Gracia dan Ethan tertawa mengingat masa dulu..
"Ethan.. kakak bakalan pergi jauh, jangan bilang ke kak Shani ya?"
"Yah.. kalau kakak pergi siapa yang nanti bantuin Ethan ngerjain PR?"
"Kan ada Shani, kamu bisa tanya sama dia.. dia sekarang udah pinter karena rajin belajar.."
"Terus siapa yang ntar nemenin Ethan kalau Ethan takut tidur sendiri dan ceritain Ethan cerita sebelum tidur, nyanyiin Ethan dengan suara merdu kakak... Kak Shani nggak bisa ngelakuin itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Her ✔
Fanfiction[COMPLETED] Gracia yang naif hanya menginginkan bahagia dalam hidupnya. Bahagia yang ia rasakan sempurna dengan datangnya cinta. Cinta yang ia definisikan sebagai Shani. Cinta yang sulit diraih, bukan karena bertepuk sebelah tangan... Namun karena k...