Jev memarkirkan mobilnya di salah satu restoran kekinian yang terletak tak jauh dari firma hukum tempat Nou bekerja. Siang ini ia sudah cukup luang sehingga bisa mengajak Nou makan siang di luar.
Sudah lama rasanya ia dan Nou tidak makan siang bersama. Mungkin sudah dua minggu terakhir. Bukan apa-apa, kesibukannya di rumah sakit serta kesibukan Nou di kantornya membuat mereka sama-sama sulit membagi waktu untuk sekedar makan siang ataupun pulang bersama. Padahal letak rumah sakit dan firma hukum Nou hanya membutuhkan waktu sekitar lima belas menit.
Namun untuk berangkat kerja, Jev harus selalu bisa menyempatkan diri untuk berangkat bersama Nou. Kalau Jev tidak ada tugas pagi, Jev juga tetap akan mengantar Nou ke kantor. Sebab bagi Jev, pagi hari adalah rutinitas yang tidak bisa diabaikan. Makan siang sering tidak sempat, pulang bersama juga sering tabrakan dengan jadwal operasinya, jadi Jev berkomitmen untuk selalu menyempatkan berangkat kerja bersama. Hingga saat ini, kebiasaan tersebut belum pernah dilewatkan.
Jev memilih meja makan yang terletak di lantai dua di sudut ruangan, tepat di depan dinding kaca, sehingga jika mereka duduk disana mereka bisa melihat jalan raya. Untunglah siang itu tidak terlalu panas jadi mereka tidak akan terkena sinar matahari yang menembus dinding kaca tersebut.
Seorang pelayan menghampiri Jev dengan senyum sumringah. Pelayan itu memberikan daftar menu dan siap mencatat pesanan. Jev melihat buku menu itu sejenak lalu mendongak ke pelayan tersebut.
"Orange squash satu, es cappucino satu. Untuk makanan bisa saya pesan nanti, setelah teman saya datang?" kata Jev.
Pelayan tersebut mengangguk lalu rona merah jambu hadir di pipinya. Tampak jelas sekali kalau ia terpesona dengan Jev. Tentu, siapa yang tidak terpesona dengannya? Wajahnya yang tampan dengan bibir penuh dan alis tebal membuat perempuan mana saja akan menatapnya dengan penuh ketertarikan. Bahkan Nou juga menjadi salah satu perempuan itu sewaktu mereka berkenalan untuk pertamakalinya, tiga tahun yang lalu.
"Baiklah, terimakasih" ucap Jev datar, kemudian menyunggingkan senyum tipis. Senyum yang sebenarnya biasa saja tanpa maksud tertentu, atau biasa dikenal sebagai senyum ramah. Tapi bagi perempuan, senyum tersebut sudah cukup membuat hati mereka blingsatan.
Seperti pelayan yang ada di hadapannya itu. Ia menggangguk cepat lalu membereskan buku menu dengan tergesa, lalu meninggalkan Jev di mejanya. Bahkan ia sampai lupa untuk menyebutkan kembali pesanan Jev.
Jev tersenyum geli melihat tingkah pelayan itu. Tentu ia sadar diri bahwa penampilan fisiknya memang seberpengaruh itu untuk para perempuan. Tapi ia hanya tidak habis pikir kalau perempuan itu bahkan bisa melupakan keprofesionalitasannya dalam bekerja hanya karena pria tampan.
Menggeleng sejenak, ia pun mengambil ponselnya di saku kemeja. Berniat memberi tau Nou kalau ia sudah tiba di restoran.
Jevanka Gemilang
Udah di restoran, Yang. Buruan ya.Tak lama, Jev menerima balasan dari Nou.
Noushafarina Azla
Oke, Yang. Tunggu ya, aku turun kesana skrg.Jev memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku kemeja ketika selesai membaca pesan tersebut. Sambil menunggu kedatangan Nou, Jev melihat-lihat interior restoran tersebut yang tampak mengalami perubahan.
Di bagian dinding, sudah tidak ada lagi warna kuning muda yang dua minggu lalu masih mendominasi. Warna kuning tersebut sudah berganti menjadi warna hijau muda, dan tampak huruf-huruf bergaya nyentrik terlukis diatasnya. Wall Art yang sangat menarik, bagi Jev.
Pelayan tadi pun datang dengan sebuah nampan yang diatasnya sudah berdiri dua gelas minuman pesanan Jev. Dengan sedikit lambat pelayan itu memindahkan pesanannya ke atas meja. Kemudian pelayan tersebut pamit setelah sebelumnya mengucapkan untuk memanggilnya kembali apabila sudah ingin memesan makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOCTOR FREAK ✅ (Proses Penerbitan)
General FictionMemiliki kekasih seperti Jev yang seorang dokter spesialis, tampan dan dari keluarga terpandang membuat Nou tidak bisa untuk tidak berbangga hati. Apalagi jika ditambah dengan Jev yang begitu menyayangi dirinya, membuat Nou ingin selalu memamerkanny...