Jev membuka matanya dengan malas ketika ia merasa sinar matahari perlahan mengganggu tidurnya yang nyaman. Mau tak mau, Jev mengusap wajah lalu beranjak dari tempat tidur. Ia pun menoleh ke sisi ranjang di sebelahnya yang sudah kosong, lalu melirik jam digital di atas nakas.
Pukul 07.20.
Sudah sesiang ini dan isterinya tak membangunkannya?
Jev menarik napas, lalu menyeret celana pendek dan kaos hitam polosnya yang terkapar di lantai dekat tempat tidur dengan kaki kanannya. Setelah mengenakan pakaiannya, ia beringsut ke kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok gigi.
Jev mengernyit lalu menghentikan kegiatannya menggosok gigi ketika ia menemukan sebuah notes kecil di dekat cermin. Ia pun segera berkumur dan mengelap mulutnya dengan tergesa demi membaca notes yang pasti ditulis oleh isterinya itu.
Congratulations, honey!
Jev tak mengerti dengan maksud tulisan di notes itu sampai ia menemukan sebuah tabung bening dengan tiga buah stik di dalamnya. Pria itu terpaku, mulai mengerti dengan situasi yang terjadi saat ini.
If i'm not wrong...
Segera saja Jev mengambil tiga buah stik itu lalu meninggalkan kamar mandi untuk mencari isterinya.
"Sayang..." panggilnya.
Jev melangkahkan kakinya menuju dapur karena ia mencium aroma masakan. Jelas isteri kesayangannya itu sedang memasak untuk sarapan mereka berdua.
"Baby.. Tell me what is it?" tanya Jev begitu ia sampai di dapur. Ia mengangkat tangannya yang memegang tiga buah stik dengan dua garis merah itu.
Nou mematikan kompor --karena kebetulan masakannya sudah matang--, kemudian menatap Jev dengan senyuman lebar. "Kamu tau betul apa yang lagi kamu pegang itu..."
"Okay, aku tau. Lupain pertanyaan aku tadi..." Jev mengendikkan bahu sebelum melanjutkan kalimatnya, ".. jadi, kamu beneran hamil? Our baby really growing up now?"
Nou mengangguk singkat tanpa melepaskan senyuman lebarnya. Jev yang masih terkejut, tiba-tiba merasakan luapan kegembiraan yang mengisi dadanya. Ia bahagia, tentu saja! Berita ini adalah berita yang paling ia tunggu sejak menikah dengan istrinya delapan bulan yang lalu.
"I can't believe that I'm gonna be a daddy!"
Nou terpekik saat Jev mengangkat tubuhnya lalu membawanya berputar hingga dua kali. Jev tentu sangat bahagia, begitupun dirinya. Sebab penantian mereka untuk menjadi orangtua kini sudah dalam progress yang pasti.
Jev menurunkan tubuh Nou lalu membawa isterinya itu ke dalam pelukan hangatnya. Ia tertawa, sebab hatinya begitu membuncah karena luapan kebahagiaan dan kelegaan. Jev bahkan kehabisan kata-kata untuk mengungkapkan betapa bahagia dirinya saat ini. Nou pun memeluk Jev tak kalah erat. Perempuan itu memejamkan matanya dengan senyum semringah, mencoba memberitahu suaminya itu betapa ia juga merasakan kebahagiaan yang sama.
Selepas bangun tidur tadi, Nou mencoba untuk kembali memeriksa urinnya dengan test pack, sebab beberapa hari ini ia merasa begitu lemas, tak bersemangat, mood yang terlalu mudah berubah, serta bagian dadanya yang ia rasa mengalami perubahan. Walau tak mengalami mual-mual, Nou tau bahwa tanda-tanda tadi juga
Mengindikasikan awal kehamilan. Lalu dengan harapan yang besar ia mencoba kembali memeriksa kemungkinannya, dimana ini adalah yang kali ke lima ia mencobanya sejak ia dan Jev menikah.Nou pernah sempat putus asa dan kecewa sebab ia tak kunjung hamil hingga bulan ke enam pernikahannya. Bahkan kakak iparnya, Davinka, hanya butuh waktu dua bulan setelah menikah untuk dinyatakan sedang mengandung. Nou menyalahkan dirinya sendiri yang belum bisa memberikan calon keturunan untuk Jev, serta menjadi sangat pesimis akan segala hal.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOCTOR FREAK ✅ (Proses Penerbitan)
General FictionMemiliki kekasih seperti Jev yang seorang dokter spesialis, tampan dan dari keluarga terpandang membuat Nou tidak bisa untuk tidak berbangga hati. Apalagi jika ditambah dengan Jev yang begitu menyayangi dirinya, membuat Nou ingin selalu memamerkanny...