2015
Nou tersenyum lega saat melihat blackforest cake nya selesai dihias dengan potongan coklat dan stroberi. Benar-benar membuat setiap orang yang melihatnya akan tergugah untuk mencicipi.
Nou melepas apron yang melekat ditubuhnya lalu memasukkan cake nya dengan hati-hati ke dalam kotak. Setelah itu ia menutup kotak dan memperkuatnya dengan merekatkan selotip di setiap sisi. Setelah selesai, ia beranjak dari dapur menuju kamarnya untuk berganti pakaian dan mengoles make-up tipis.
Keluar dari kamar sambil mencangklong sepasang wedges, Nou tersenyum sumringah. Hari ini ia berencana untuk mengunjungi Jev di Rumah Sakit tanpa memberitahunya terlebih dahulu. Kejutan ulang tahun seharusnya memang dirahasiakan, bukan?
"Mau kemana lo?"
Segaf, kakak kandung Nou yang hari ini sedang bebas bertugas mengernyit heran melihat kelakuan Nou yang tak berhenti tersenyum sejak tadi. Membuatnya bergidik ngeri sekaligus penasaran.
"Mau tau aja. Gue mau pergi dulu, Mas. Bilangin Ayah sama Bunda ya. Mungkin gue pulangnya agak telat" ujar Nou. Ia duduk di salah satu kursi untuk memasang wedges nya.
"Lo mau kemana sih? Jawab dulu dong" tuntut Segaf penasaran.
"Ke rumah sakit." jawab Nou singkat. Ia berdiri lalu mengambil kotak yang berisi blackforest cake nya tadi di meja makan.
Segaf yang masih ingin tau, menjajari langkah Nou, "Siapa yang sakit emang?"
Nou menoleh dengan wajah lemas lalu memegang bagian dada kirinya, "Jantung gue, Mas"
Segaf seketika membeliakkan matanya, "Hah? Lo sakit jantung?"
"Iya, Mas. Butuh pak dokter bernama Jevanka Gemilang buat ngobatin" ujar Nou yang langsung terbahak melihat perubahan ekspresi Segaf. Jelas Segaf merasa bahwa ia baru saja tertipu oleh adik kecilnya itu.
"Sialan, lo ngerjain gue? Eh, siapa emangnya si Jev.. Jevanka itu?"
"Calon adik ipar lo" sahut Nou asal. "Udah ah, gue mau pergi. Gak jadi mulu gara-gara elo" sambung Nou.
"Lo udah punya pacar lagi? Udah gak sama si Galaksi?" tanya Segaf lagi.
Nou pun menoleh pada Segaf, "Udah hampir setahun loh gue gak jalan sama dia lagi. Mas Segaf kemana aja sih"
Mendengar itu, Segaf menoyor kepala adiknya itu dengan gemas, "Gue nyari duit, anjir. Lo juga gak cerita, ya mana gue tau"
Memang begitulah kelakuan Segaf dan Nou di rumah. Kalau tidak ada Ayah dan Bunda diantara mereka, mereka biasa memanggil "gue-elo" alih-alih nama mereka sendiri. Terbiasa pula bertengkar tentang hal-hal kecil, yang akhirnya membuat mereka tertawa. Bercanda antar sesama saudara memang semenyenangkan itu.
"Lo tuh ya, Mas. Cover-nya doang TNI, tapi kelakuan selengean begini. Pantes aja lo jomblo sampe menahun" ucap Nou dengan seringai jahilnya.
"Eh, gue emang belum mau nyari cewek ya. Ntar kalo udah mau nyari, ketemu, ya langsung gue jadiin bini. Gak mau pacaran bertahun-tahun kayak lo, taunya gak jadi laki" balas Segaf tak mau kalah.
"Sialan lo" sahut Nou dengan mencebikkan bibirnya. Kontan Segaf tertawa lalu mengacak-acak rambut adiknya itu.
"Rambut gue, woy. Ishh" Nou merapikan kembali rambut yang sudah berantakan tadi akibat tangan jahil kakaknya itu.
"Emang dia dokter?"
"Hmm"
"Spesialis jantung?"
"Bukan, bedah"
"Wih hebat. Boleh juga tangkepan lo"
"Iya dong, Nou gitu loh"
KAMU SEDANG MEMBACA
DOCTOR FREAK ✅ (Proses Penerbitan)
General FictionMemiliki kekasih seperti Jev yang seorang dokter spesialis, tampan dan dari keluarga terpandang membuat Nou tidak bisa untuk tidak berbangga hati. Apalagi jika ditambah dengan Jev yang begitu menyayangi dirinya, membuat Nou ingin selalu memamerkanny...