Jev dan Nou tiba di Bandara Husein Sastranegara sekitar pukul sembilan pagi. Sengaja ia memilih penerbangan di pagi hari agar waktu yang digunakan bisa lebih panjang. Untuk penerbangan pulang ke Palembang nanti pun, Jev memilih di sore hari. Jadi dari hari kamis pagi sampai minggu sore Jev dan Nou bisa menghabiskan liburan di Bandung dengan tenang dan puas.
Jev mengambil ponsel di saku celana jeans nya untuk menghubungi pemilik mobil yang ia sewa untuk empat hari kedepan. Sebenarnya Nou menyarankan untuk menggunakan transportasi umum saja selama disana, namun ditolak Jev karena alasan kurang efisien dan mobile. Jev berpendapat kalau menggunakan mobil sendiri akan lebih hemat waktu daripada menggunakan transportasi umum.
Usai menghubungi si pemilik mobil, Jev merangkul pundak Nou dengan tangan kirinya sementara tangan kanannya mendorong trolley yang berisi dua buah koper milik mereka berdua.
"Kamu kenapa diem aja?" tanya Jev seraya menuntun Nou berjalan menuju titik penjemputan yang dijanjikan oleh pemilik mobil.
"Gak papa kok, Yang." jawab Nou singkat sambil tersenyum pada Jev.
"Kamu laper? Tahan dulu, ya. Abis ini kita cari sarapan" ucap Jev lalu membalas senyuman Nou.
"Iya."
Tak lama, mereka bertemu dengan pemilik mobil yang langsung menyapa mereka dengan hangat. Setelah menyerahkan kunci kepada Jev, Jev memasukkan koper mereka ke bagasi lalu berpamitan dengan pemilik mobil.
"Terimakasih ya, Kang. Semoga Akang kasep sm si Neng geulis menikmati liburan di Bandung" ucap Kang Saipul, si pemilik mobil.
"Terimakasih, Kang" jawab Nou dan Jev hampir serempak, lalu mulai meluncur ke jalanan ibukota Jawa Barat itu.
Jev dan Nou memutuskan untuk menikmati sarapan di Sumber Hidangan yang terletak di kawasan Braga. Toko roti legendaris ini menawarkan roti berkualitas dengan mempertahankan resep aslinya yang tidak menggunakan pengembang roti dalam pembuatannya. Jadi jangan heran apabila roti yang ditemukan disana memiliki ukuran mini.
Nou memutuskan untuk memesan cinnamon roll dan es krim arben sementara Jev memesan roti isi coklat dan segelas cappucino hangat sebagai menu sarapan mereka pagi ini. Setelah semua menu dihidangkan, mereka pun menikmati sarapan dengan suasana tenang yang menjadi ciri khas tempat itu.
"Abis ini jadi ke Lembang?" tanya Nou seraya mencocolkan sepotong cinnamon roll-nya ke es krim.
"Iya. Tapi kita check in hotel dulu ya." jawab Jev, setelah menelan potongan roti coklatnya.
"Iya, aku ngikut kamu aja." sahut Nou.
"Yang, aku baru denger dari Mama kalo kak Inka lagi ngerintis usaha Wedding Organizer nya di Bandung."
"Loh? Bukannya di Jakarta?" tanya Nou sambil mengerutkan keningnya heran.
Jev menggeleng, "Bukan, di Bandung. Aku juga baru tadi pagi sih konfirmasi ke kak Inka. Katanya iya. Mau mampir ketempat dia nggak?" kata Jev.
Nou diam sebentar, lalu menyunggingkan senyum tipis. "Boleh. Kamu juga udah lama nggak ketemu kak Inka, kan?"
"Iya, makanya mumpung kita ada disini ya sekalian aja ketemu kak Inka" sahut Jev lagi.
"Oke. Kapan kita kesana? Kamu udah tanya alamatnya sama kak Inka?"
"Sudah. Paling lusa kita ke tempat kak Inka, sekalian beli oleh-oleh. Gimana?"
"Oke."
Setelah menghabiskan menu sarapan mereka, Nou kembali memesan dua buah cinnamon roll, dua roti isi coklat dan satu roti isi blueberry untuk dibawa pulang ke hotel. Lumayan untuk dijadikan camilan mereka sepanjang perjalanan menuju Lembang nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOCTOR FREAK ✅ (Proses Penerbitan)
General FictionMemiliki kekasih seperti Jev yang seorang dokter spesialis, tampan dan dari keluarga terpandang membuat Nou tidak bisa untuk tidak berbangga hati. Apalagi jika ditambah dengan Jev yang begitu menyayangi dirinya, membuat Nou ingin selalu memamerkanny...